Mistis! Lewat Pawang, Buaya Dipanggil Melalui Ritual untuk Kembalikan Jazad Ibu Guru
Lusia Hoar (50), guru SD GMIT Makthian yang diterkam buaya, akhirnya ditemukan namun sudah tidak bernyawa.
TRIBUNJAMBI.COM, BETUN - Lusia Hoar (50), guru SD GMIT Makthian yang diterkam buaya, akhirnya ditemukan namun sudah tidak bernyawa.
Penemuan jasad Lusia Hoar,melibatkan seorang pawang buaya, bernama Alfons.
Upaya ini dilakukan setelah pencarian dengan mengandalkan indera mata tidak membuahkan hasil.
Baca: Bayi Thomas Aquino Goang Hanya Bisa Menangis saat Buang Air Besar, Ini yang Dialaminya!
Lusia Hoar warga Desa Makthian, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka diterkam buaya saat sedang menangkap kepiting di sungai Benanain, Desa Naas, Jumat (9/2/2018) sekitar pukul 15.00 Wita.
Saat kejadian, Lusia Hoar sedang menurunkan bakul perangkap untuk menangkap kepiting.
Kepala Desa Makthian, Lambert menuturkan, Jumat sekitar pukul 14.30 Wita, korban bersama anaknya pergi menjerat kepiting.
Korban tidak melihat ada buaya di sekitarnya.
Baca: MasyaAllah, Wajah-wajah Cantik Muslimah di Tiongkok Saat Hendak Melaksanakan Salat Jamaah
Baca: Ketahuan! Istri Selingkuh Dengan Bos di Kantor, Demi Mendapat Maaf Dari Suami Rela Lakukan Ini
Saat hendak menurunkan bakul perangkap kepiting, tiba-tiba korban diterkam seekor buaya.
Setelah menyambar tubuh Lusia Hoar, secepat kilat buaya membawa korban menjauh.
Pawang buaya, Alfons melakukan ritual adat.
Setelah ritual tersebut, sekitar pukul 17.30 Wita, buaya muncul lalu melepaskan tubuh korban dari mulutnya.
Namun Lusia Hoar sudah tidak bernyawa.