Suruh Kawan Bunuh Ibunya, Karena Alasan Ini! Si Anak Masih Ngaku Berbakti
Seorang pria berusia 39 tahun dan temannya ditangkap setelah pria itu menyuap temannya untuk membunuh ibunya yang berusia
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pria berusia 39 tahun dan temannya ditangkap setelah pria itu menyuap temannya untuk membunuh ibunya yang berusia 63 tahun.
Dilansir Tribunstyle.com dari Koreaboo, polisi Gyeongnam telah mengumumkan bahwa mereka menangkap A dan teman berusia 39 tahun, B, karena dugaan pembunuhan, yang terjadi pada 20 Desember.
Baca: Mobil Nissan Grand Livina Menubruk Puluhan Motor dan Mobil, Pengemudi Dihajar Ramai-ramai
Dengan senjata tumpul, sang teman memasuki rumah ibu tersangka sekitar pukul 02:40 dan memukulinya sampai mati.
Anak korban tersebut memanggil 911 dengan mengatakan bahwa ibunya telah meninggal, mendorong polisi untuk segera mencarikan tersangka.
Baca: Terungkap, di Nasional Hospital Surabaya Pelecehan Perawat ke Pasien Cantiknya Terjadi
Butuh waktu hampir sebulan, tapi temannya ditangkap setelah pemeriksaan rekaman kamera keamanan di sekitarnya.
Awalnya teman tersebut mengklaim bahwa dia adalah satu-satunya pelaku, namun pada akhirnya, dia mengaku telah diperintahkan untuk membunuh ibu tersebut oleh anaknya sendiri, si A.
Teman tersebut mengungkapkan mengapa putranya memutuskan untuk membunuh ibunya. Itu semua karena uang.
Baca: KPK Perpanjang Masa Tahanan Supriyono, Apa Langkah Penyidik KPK?
"[Anak laki-laki] menganggapnya sulit secara ekonomi karena ibunya. Dia bertanya-tanya apakah dia harus membunuh ibunya dengan kecelakaan mobil atau dengan pembakaran," ungkap si pelaku yang juga anak korban
Sang ibu sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit jiwa karena gejala skizofrenia.
Setelah pembunuhan tersebut, si anak tersebut memindahkan ₩ 12 juta KRW (~ $ 11.160 USD) ke akun temannya beberapa kali.
Baca: Ini Jawaban National Hospital Surabaya yang Perawatnya Diduga Meremas Payu*a*a Pasien Cantik
Hal itu juga mengungkapkan bahwa sang anak mengubah nama rumah ibunya dengan namanya saat sang ibu berada di rumah sakit.
Namun, ketika ditanya mengapa ibunya dibunuh, anak tersebut mengklaim bahwa dia adalah anak yang baik.
"Saya adalah anak berbakti," ucap A
Mr A benar-benar menolak semua tuduhan terhadapnya, dengan mengatakan bahwa dia tidak bersalah.
Kasusnya menjadi topik hangat di Korea karena tuntutannya terus mengungkapkan motif di balik pembunuhan tersebut.
(TribunStyle.com/Tisa Ajeng)