Pengakuan Pilu Pemuda Simpanan Tante-tante, Menderita Jadi Mesin Pemuas Syahwat
Sebagai gantinya, wanita-wanita ini akan mengurus kebutuhan sehari-hari mereka dan memberi mereka uang.
TRIBUNJAMBI.COM - Berita tentang derita para pengungsi acapkali kita dengar. Nasib mereka memilukan.
Satu diantara berita tentang pengungsi yang membuat heboh tahun lalu yakni, tentang pengungsi yang dijadikan budak pemuas nafsu oleh tante-tante.
Sudah rahasia umum, pengungsi acapkali menjadi target teroris dan para gembong narkoba.
'Ancaman' bertambah, kini para pengungsi tersebut menjadi sasaran wanita kaya yang haus kebutuhan seks dan belaian pria.
Seperti dikutip Breitbart, Selasa (8/8/2017), pengungsi laki-laki muda saat ini menjadi sasaran perempuan kaya tua di Austria untuk memenuhi kebutuhan hasrat seksual mereka.
Baca: Dipaksa Main Film Panas dengan Tante-tante, Kehidupan Sebenarnya Bocah SD Ini Memprihatinkan!
Sebagai gantinya, wanita-wanita ini akan mengurus kebutuhan sehari-hari mereka dan memberi mereka uang.
Seorang pengungsi berusia 24 tahun, Hassan, yang melarikan diri dari Irak ke Austria mengatakan bahwa seorang wanita berusia 50-an, sebut saja namanya Linda, mendekati dia di sebuah bar.
Mereka berhasil menemukannya di sana sebelum Linda mengundangnya kembali ke rumahnya, tempat mereka berhubungan seksual.
Keduanya mulai berkencan setelah itu dan Linda bahkan memintanya untuk pindah, seperti dikutip dari Oriental Daily.
Hassan mengungkapkan, Linda membayar semuanya termasuk keanggotaan gym bulanan seharga 120 euro atau setara dengan Rp1,9 juta di sebuah gym mewah di Wina.
Baca: Lagu Jawa Lingsir Wingi Bikin Merinding, Pemanggil Kuntilanak? Warganet Ini Berani Ungkap Faktanya
Hidup terlihat mewah untuknya.
Satu-satunya keluhan yang Hassan miliki adalah bahwa Linda menginginkan terlalu banyak seks.
Sebenarnya, dia berkata, "Dia ingin berhubungan seks dengan saya empat kali sehari, saya hanya mesin seks untuknya, tidak lebih."
Terlepas dari permintaan seksual Linda yang luar biasa, Hassan mengatakan bahwa dia tidak akan meninggalkannya karena dia bergantung pada dirinya secara finansial.