Libur Natal dan Tahun Baru- Pengunjung Candi Muarojambi Meningkat Signifikan
Jumlah wisatawan pengunjung Kompleks Percandian Muarojambi pada saat musim libur Natal dan Tahun Baru 2018 yang bertepatan dengan liburnya
Penulis: Zulkipli | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Jumlah wisatawan pengunjung Kompleks Percandian Muarojambi pada saat musim libur Natal dan Tahun Baru 2018 yang bertepatan dengan liburnya anak sekolah, mengalami peningkatan cukup signifikan.
Jika pada hari normal dalam satu bulan Candi Muarojambi dikunjungi oleh 2.000 orang wisatawan, maka bulan Desember ini naik 3 kali lipat mejadi 6.000 orang pengunjung.
Wisatawan yang datang bukan hanya dari lokal, namun juga ada wisatawan nasional yang menyempatkan diri berkunjung ke Candi yang merupakan komplek percandian terluas di Indonesia ini.
Baca: Pilkada Kerinci - PKB Sebut Akan Berkoalisi dengan Gerindra Usung Zainal
Kepala Dinas Pariwisata Muarojambi Drs. Indra Gunawan saat dikonfirmasi, Tribunjambi.com mengatakan bahwa Candi saat ini masih masuk dalam pilihan utama masyarakat untuk menghabiskan libur bersama keluarga.
"Alhamdulillah, bulan ini ada peningkatan 3 kali lipat dari bulan biasanya, Candi ini masih banyak dikunjungi karena lokasi yang dekat dengan Kota Jambi dan juga terbilang cukup murah hanya Rp5.000/per orang nya," ujar Kadis, Selasa (2/1).
Lebih lanjut Kadis mengatakan, bahwa kunjungan ke candi memang tidak terbilang naik fantastis, namun minat masyarakat masih cukup tinggi. "Memang itu bukan jumlah yang cukup besar, karena masih banyak masyarakat yang merasa Candi itu tidak banyak berubah dalam fasilitas wisatanya, ini menjadi PR kita bersama pengelola candi," imbuh Indra.
Untuk pungutan karcis sendiri ini akan menjadi Pendapatan Asli Daerah bagi Kabupaten Muarojambi untuk membantu pembangunan ekonomi. "Jadi karcis itu masuk dalam PAD kita disetor oleh pengelola karcis ke kas daerah, namun jumlahnya belum banyak membantu pembangunan Muarojambi," papar Indra.
Meski pengunjung naik, namun tidak sejalan dengan meningkatnya penjualan souvenir atau jualan masyarakat sekitar karena banyak masyarakat yang membawa bekal dari rumahnya.
"Walaupun naik pengunjung tapi jualan kami dak meningkat banyak, karena mereka banyak bawa bekal dari rumah, souvenir juga belum banyak diminati oleh wisatawan," keluh Eko salah seorang penjual di komplek Candi Muarojambi.
Baca: Tidak Boleh Berdagang Mulai Pukul 01.00 Dini Hari, Pedagang Daging dan Ikan Mogok Jualan
Baca: Miliki Alat Kelamin Terpanjang, Pria Ini Menolak Dikurangi karena Ingin Bekerja di Industri Ini