Hari Ibu, Kisah Perempuan Pemulung Kerja 14 Jam Sehari, Tetap Kuat Meki Kerap Dihina!

Akun Instagram @proud.project, mengunggah foto dan kisah seorang ibu yang bekerja sebagai pemulung

Editor: rida
Wartakota/Ichwan Chasani
Para pemulung sedang mencari sampah di antara alat-alat berat yang membuang sampah di TPA Bantar Gebang Bekasi. 

TRIBUNJAMBI..COM- Akun Instagram @proud.project, mengunggah foto dan kisah seorang ibu yang bekerja sebagai pemulung (17/11/2017).

Dalam unggahan tersebut, ibu yang bernama Iyem tampak mengenakan baju merah.

Wajahnya tampak tersenyum.

Ibu Iyem mengaku dirinya bekerja sebagai pemulung.

Bahkan dirinya mengungkapkan sehari ia bekerja selama 14 jam.

Bicara soal pendapatan, Ibu Iyem mengaku menghasilkan 30 ribu per hari.

proud.project
“Saya udah sering banget dihina orang gara-gara saya pemulung. Ya emang bener kerjaan saya tuh jorok sama kotor, tapi yang pasti, saya ga pernah nyuri, saya ga pernah rampok, saya ga pernah jualan narkoba, saya ga pernah korupsi. Dan yang penting, saya tetep kerja dan ikhlas walaupun saya lagi kelaperan.” - Ibu Iyem #proudproject #breakwalls ----------- DOUBLE TAP & REPOST this on your instastory!
instagram.com/proud.project

Meski demikian, Iyem tetap merasa bersyukur.

Meski dirinya kerap dihina soal pekerjaan yang ia lakukan, namun Iyem tidak ambil pusing.
baginya, yang terpenting pekerjaan yang ia lakukan halal.

Tak hanya itu, Iyem juga kerap merasa kelaparan.

Namun baginya, bekerja dengan hati yang ikhlas membuatnya merasa selalu bersyukur.

Begini kisah inspiratif dari ibu Iyem.

“Saya selalu mulai kerja jam 7 pagi. Kelar kerja selalu jam 9 malem.

Pendapatan saya cuman 30 ribu seharinya.

Dan orang-orang pada bingung, “Kenapa Bu Iyem masih bisa senyum padahal hidup cuman jadi pemulung?”

“Emang jawabannya apa bu? Kenapa masih bisa senyum?”

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved