Bayi Ini Idap Epilepsi Langka, Tanda-tandanya Kerap Tak Disadari Orangtua

Sherrie Judd mungkin tak pernah membayangkan jika putri kecil yang disayanginya didiagnosis menderita

Editor: Suci Rahayu PK
dailymail.co.uk
Adalind Judd, bayi asal Australia yang didiagnosis mengidap epilepsi langka pada bayi. 

TRIBUNJAMBI.COM -- Sherrie Judd mungkin tak pernah membayangkan jika putri kecil yang disayanginya didiagnosis menderita salah satu penyakit langka pada bayi.

Adalind Judd, bayi lima bulan asal Cowra, Central West New South Wales, Australia sedang berada di kereta dorongnya ketika orangtuanya menyadari ada yang tidak beres padanya.

Tak seperti biasanya, mata Adalind tampak bergoyang dan tangannya bergetar.

Baca: Heboh! Janda 22 Tahun Cari Suami Lewat Facebook, Baca Dulu Syarat Untuk Menikahinya, Masih Mau?

Sherrie dan suaminya segera membawa Adalind ke rumah sakit untuk meyakinkan jika putri mereka baik-baik saja.

Namun, kenyataan berkata lain, dokter mendiagnosis Adalind menderita sebuah sindrom Barat, yang dikenal dengan epilepsi pada bayi.

Penyakit ini tergolong langka dan hanya menyerang 30 bayi di Australia setiap tahunnya, dikenal pula dengan 'kekejangan infantil'.

Adalind kini telah berusia 17 bulan, dan dalam sehari ia bisa menderita sesak napas yang tak terkendali hingga empat kali sehari.

Baca: Di Berbagai Negara, Tahun Depan Rupanya Nggak Hanya Tahun 2018 Saja

"Ia mengalami sedikit gerakan, matanya bergoyang-goyang, tangannya bergetar 50 kali dalam delapan menit," ujar Sherrie melansir Daily Mail Australia, Rabu (6/12/2017).

Ibu berusia 34 tahun ini menuturkan jika pada pemeriksaan scan di Rumah Sakit Frankston menunjukkan adanya pola listrik abnormla di otak Adalind yang dikenal sebagai hypsarrhthmia.

"Mereka mengamatinya selama beberapa hari dan mulai curiga akan kondisinya. Biasanya kejang halus luput dari perhatian, tapi untungnya para dokter mengenali kondisinya," imbuh Sherrie.

Baca: Gadis Masih Bau Kencur Dicabuli Pria Setengah Baya di Kebun, Iming-imingi Uang Rp 5 Ribu

Setelah didiagnosis, Adalind mulai melakukan perawatan.

Beruntung, kondisinya dapat didiagnosis secara tepat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved