Adik Sakit Kanker, Remaja Ini Kerja Keras Sebagai Buruh Bangunan, Hal Tak Terduga Kemudian Terjadi
Laki-laki yang berasal dari desa miskin di Hubei China ini bekerja sebagai tukang bangunan meski usianya masih sangat muda.
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang mahasiswa (19) jurusan kedokteran gigih bekerja sebagai tukang bangunan untuk membantu orang tuanya.
Dia ingin membantu orang tuanya mengumpulkan uang untuk biaya operasi adiknya yang berusia 3 tahun.
Baca: Gunakan Daya Tarik, Pria Ini Berhasil Tipu 6 Wanita Hingga Bawa Ratusan Juta, Begini Motifnya!
Laki-laki yang berasal dari desa miskin di Hubei China ini bekerja sebagai tukang bangunan meski usianya masih sangat muda.
Mahasiswa bermarga Ma itu ingin membantu orang tuanya untuk operasi sumsum tulang belakang adiknya.
Ternyata, anak kecil itu menderita leukimia dan perlu mendapatkan perawatan medis segera.
Dilansir dari Viral 4 Real pada Sabtu (2/12/2017), selain bekerja sebagai tukang bangunan, remaja itu juga belajar di bidang kedokteran agar bisa menyelamatkan adiknya.
"Saya harus masuk sekolah kedokteran, baru setelah itu saya memiliki kesempatan untuk menyembuhkan adik laki-laki saya," ujar Ma.
Dengan motivasi tersebut, Ma kemudian berhasil mencapai total nilai 456 pada ujian akhirnya.

Sementara Ma dan orang tuanya bekerja mengumpulkan uang, nenek Ma tinggal di rumah dan merawat anak kecil itu.
Dia hanya menghasilkan 100 Yuan atau sekitar Rp 200 ribu per hari bekerja di tempat konstruksi.

Dia kemudian menghemat uangnya untuk saudaranya yang sakit.
Hanya dalam waktu 24 jam, kisah Ma kemudian viral di media sosial.

Dengan bantuan netizen, Ma akhirnya berhasil mengumpulkan 600.000 Yuan atau sekitar Rp 1 Miliar untuk biaya operasi dan pengobatan adiknya.
Ma tak bisa menahan tangis mengetahui hal itu.
Baca: Sadis! Sekujur Tubuh Wanita Ini Luka Memar, Penyebabnya Like dari Teman Facebook

"Akhirnya adikku bisa diselamatkan!" kata Ma melihat bagaimana orang rela membantu keluarga dalam menyelamatkan adikknya.
(Tribunnews/ Vika Widiastuti)