Tunggakan Listrik Merangin Capai Rp 3,4 M
Seakan jadi hal lumrah bila pelanggan PLN di Kabupaten Merangin nunggak bayar listrik. Oktober dan November ini saja
Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Seakan jadi hal lumrah bila pelanggan PLN di Kabupaten Merangin nunggak bayar listrik. Oktober dan November ini saja hampir separuh pelangan menunggak. Jumlah tunggakannya mencapai Rp 3 miliar.
Hal itu dikemukakan Manager PLN Rayon Bangko, M Ghazali ditemui di ruang kerjanya awal pekan ini.
“Omset kita Rp 8 miliar, dan untuk bulan Oktober tunggakan sebesar Rp 2,4 miliar dan hingga November ini tunggakan mencapai Rp 3,4 miliar,” kata M Ghazali.
Diungkapkannya, pada umumnya yang menunggak adalah pelanggan dari kalangan rumah tangga. Namun beberapa intansi pemerintahan juga ada yang menunggak.
“Kalau instansi pemerintah yang nunggak hanya dua instansi. Tapi mereka sudah mau bayar, sebab kemarin anggaran mereka habis,” ujarnya.
Disebutkannya, untuk instansi pemerintah tunggak hanya mencapai ratusan juta. Itu terjadi terhadap penerangan lampu jalan dan di DPRD.
“Untuk lampu jalan untuk bulan ini nunggak sebesar Rp 250 juta. Dan kantor DPRD Merangin nunggak sebesar 50 juta,” ungkapnya.
Terhadap pelanggan yang menunggak ujarnya, ada beberapa tahapan sanksi yang diberikan. Yakni untuk pelanggan yang nunggak satu bulan terlebih dahulu disurati.
Sementara bagi pelanggan yang telah menunggak selama dua bulan dan tiga, maka amprenya disegel. Namun jika sudah diatas tika bulan maka sanksi tegas pemutusan jaringan dilakukan.
“Kalau sudah empat bulan masih juga nunggak maka kita putus aliran listriknya,” jelasnya.
Baca: Penjual di Toko Roti Usir Seorang Pengemis, Pemilik Toko Keluar Lalu Mendekatinya
Baca: 5 Makanan Ini Jangan Dikonsumsi Berlebihan, Bisa Menyebabkan Kematian
Baca: WASPADA - Warga di 5 Desa di Muarojambi Ini Rawan Bencana Angin Puting Beliung. Ini Rinciannya
Baca: Jangan Sampai Jantung Bermasalah, Hindari dengan Konsumsi 7 Makanan Ini
“Sebab target kita tunggakan sebesar Rp 3 miliar tersebut harus turun mencapai Rp 800 juta,” tambahnya.