Ananda Sukarlan Trending di Google, Ini 8 Fakta Musisi Kelas Dunia yang Walk Out Saat Pidato Anies
Nama Ananda Sukarlan tiba-tiba melejit di mesin pencarian Google, Senin (13/11) namanya paling banyak dicari
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Ananda Sukarlan tiba-tiba melejit di mesin pencarian Google, Senin (13/11) namanya paling banyak dicari dan trend menurut mesin pencariaan Google Indonesia.
Berawal dari acara Kolese Kanisius yang menggelar malam penghargaan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-90 di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu (11/11).
Penghargaan tersebut diberikan kepada lima alumni lintas generasi.
Salah satunya, pianis terkenal, Ananda Sukarlan.
Dalam penghargaan tersebut, turut hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga didapuk untuk memberikan sambutan.
Ananda Sukarlan tiba-tiba bangkit dan melakukan walk out saat Anies berpidato.
Dia menyampaikan pidato kritis mempertanyakan kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara itu.
Ananda mempertanyakan panitia acara yang mengundang tokoh yang tidak mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan Kanisius.
Ananda hadir karena merupakan alumnus Kolese Kanisius, juga terpilih menerima penghargaan.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Ananda membenarkan bahwa dirinya bersama sejumlah alumnus lain yang hadir walk out meninggalkan ruangan saat Anies berpidato.
Sekitar lima menit Ananda mendengarkan pidato Anies. Namun, Ananda yang duduk paling depan kemudian berdiri dan meninggalkan ruangan.
"Ya, saya memang walk out di tengah pidato (Anies Baswedan)," kata Ananda kepada Kompas.com, Senin (13/11/2017).
Ananda mengatakan, dia walk out karena sososk Anies yang diundang di acara itu dinilai tak mencerminkan nilai-nilia ajaran Kanisius.
Ananda menyinggung soal pidato Anies seusai dilantik sebagai Gubernur DKI yang menyinggung masalah pribumi dan non-pribumi.
"Waktu kami datang ke sana, kami kaget, kok, ada Pak Anies. Terus kami pikir, kenapa, sih (diundang). Karena nilai-nilai Pak Anies enggak sesuai dengan yang diajarkan Kanisius, terutama tentang perbedaan, pribumi, dan non-pribumi," ujar Ananda.