Pemain Gas Melon

Parah, Gas Bersubsidi Justru Bukan Diturunkan di Pangkalan, Pemilik Ngamuk Saat Dikonfirmasi

Truk agen tidak menurunkan tabung gas melon yang diangkutnya di pangkalan. Namun, tabung gas tersebut diturunka

Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUN JAMBI
Gas melon yang merupakan gas bersubsidi, banyak yang dipermainkan di Jambi, sehingga tidak tepat sasaran 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO – Di tengah sulitnya masyarakat mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, sejumlah agen dan pangkalan justru melakukan yang tidak seharusnya.

Ditengarai praktik tersebut turut memberi andil sulitnya warga mendapatkan gas bersubsidi. Seperti hasil dari pengamatan Tribun di sebuah pangkalan di Muara Bungo.

Truk agen tidak menurunkan tabung gas melon yang diangkutnya di pangkalan. Namun, tabung gas tersebut diturunkan di sebuah rumah yang berjarak sekitar 800 meter dari pangkalan.

Pantauan pertama Tribun lakukan pada Kamis (26/10). Saat itu truk agen datang sekira pukul 11.30 WIB.

Saat menurunkan gas ada satu unit mobil minibus putih dan satu unit motor dengan dua keranjang di belakangnya. Pengendaranya langsung mengambil gas-gas tersebut dan membawanya entah kemana.

Pantauan kedua, Kamis (2/11) pekan lalu. Saat itu truk pembawa gas datang sekira pukul 13.30.

Lalu, seorang pria keluar dari rumah dan menghitung uang. Sementara, tabung-tabung diturunkan di halaman.

Pria berinisial H tersebut tiba-tiba membentak Tribun saat dikonfirmasi mengenai aktivitas tak wajar itu.

“Ya kalau tak ada izin dak mungkinlah turun di sini,” katanya dengan nada suara meninggi.

Sambil menunjuk-nunjuk Tribun, dia bertanya siapa warga yang melapor ke wartawan. Beberapa kali dia hendak memukul, namun ditahan oleh agen yang ada di situ.

“Warga di sini sudah ado jatahnyo sikok-sikok,” katanya.

Setiap hari Kamis setidaknya 560 tabung gas melon diturunkan di sana. Sementara itu, seseorang yang turut serta di truk berwarna merah memberi alasan mengapa tabung gas tidak diturunkan di pangkalan.

“Di depan itu jalannya kecil dan mengganggu akses jalan masyarakat. Di situ juga berbahaya untuk menurunkan gas,” katanya berdalih.

Pada truk warna merah tertulis nama agen penyalur gas bersubsidi tersebut. Dia kemudian memperlihatkan surat-surat izin dari pangkalan di sana.

Namun, dalam surat itu disebut bahwa penurunan dilakukan di pangkalan yang berada di depan, bukan di rumah itu. Dia mengatakan tidak ada pilihan lain untuk sementara.

“Kalau ada yang macam-macam dalam menjual gas bersubsidi ini, kita blacklist pangkalan yang kerjasama dengan kami. Seperti menjual ke pengecer dalam jumlah banyak dan menjual dengan harga tinggi,” katanya.

Tapi itu semua menurutnya seringkali di luar pantauan mereka. (*)

Ikuti perkembangan beritanya di Tribun Jambi edisi Sabtu, 11 November 2017 dan www.tribunjambi.com

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved