Flu Burung

Warga Kerinci Cemas

TRIBUNJAMBI.COMI - Warga Desa Baru Semerah dan Desa Semerah, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, resah akibat banyaknya

Penulis: edijanuar | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Warga Kerinci Cemas
IST
Ilustrasi ternak ayam
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Warga Desa Baru Semerah dan Desa Semerah, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, resah akibat banyaknya ternak ayam mereka mati mendadak. Warga khawatir, virus flu burung yang sempat mewabah tahun lalu, kembali menyerang.
Menurut warga Marjohan, matinya ayam secara mendadak sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu. Meski tidak berlangsung secara bersamaan, ayam-ayam yang berada dalam satu kandang, juga akhirnya ikut mati.
 Di rumah saya saat ini hanya tinggal dua ekor saja. Yang lainnya sudah mati secara mendadak, sejak dua pekan terakhir,” ujar Marjohan, dikonfirmasi Tribun Minggu (22/12) kemarin. Ia mengatakan belum mengetahui penyakit yang menyerang ayamnya tersebut.
Marjohan mengatakan selain ayam miliknya, ayam milik tetangganya juga banyak yang mati. ”Saat dilihat pagi dan sorenya ayam tersebut sehat-sehat saja, namun malamnya sudah mati,” katanya.
Ia pun khawatir, matinya ayam secara mendadak, diakibatkan serangan flu burung yang sebelumnya juga pernah menyerang ternak warga di kawasan tersebut. ”Tahun 2011 lalu, juga pernah terjadi ayam mati mendadak, dan saat diperiksa petugas, ternyata memang positif flu burung,” jelas Marjohan.
Marjohan meminta agar dinas terkait segera turun ke lapangan, untuk memastikan penyebab matinya ayam warga, dan sekaligus melakukan penyemprotan agar penyakit tersebut tidak semakin meluas.
”Kalau hanya menyerang ayam saja mungkin tidak perlu diributkan. Kami khawatir ada manusia yang ikut terserang. Untuk itu kami mengharapkan petugas turun ke desa untuk memastikan penyakit tersebut,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Ratna. Dia juga mengaku ternak ayamnya mati secara mendadak. ”Awalnya ayam saya sehat-sehat saja. Namun setelah dikurung dalam kandang ayam yang lama, tiba-tiba sakit dan langsung mati,” ungkapnya.
Ratna mengaku, kandang ayam tersebut memang bekas kandang ayam lama yang ayamnya dulu juga mati mendadak. ”Gejalanya sama dengan penyakit yang dialami ayam tahun lalu. Mudah-mudahan saja kali ini bukan disebabkan flu burung,” pungkasnya.
Informasi yang didapat Tribun, selain terjadi di dua desa tersebut, matinya ayam secara mendadak juga terjadi di desa-desa lainnya. Tahun 2011 lalu, kawasan ini pernah diserang virus flu burung.

Bisa Jadi Karena Flu Burung
Matinya ayam secara mendadak di Desa Baru Semerah, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, serta beberapa desa yang berdekatan dengan wilayah tersebut, bisa jadi akibat serangan virus flu burung.
Tahun 2011 lalu beberapa desa di Kecamatan Sitinjau Laut, pernah terkena wabah virus flu burung, yang mengakibatkan ribuan ekor ayam mati.

”Ya, bisa saja penyebabnya memang karena flu burung, karena tahun sebelumnya daerah ini juga pernah terjadi kasus yang sama,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kerinci, Aryan.
Dihubungi Tribun, Minggu (23/12) kemarin, Aryan berjanji segera turun ke lapangan, untuk memastikan penyebab kematian ayam tersebut. ”Kita akan instruksikan kepada petugas, agar segera turun melakukan penyemprotan,” katanya.
Untuk memastikan penyebab matinya ternak warga, Kabid Keswan Disnakan Kerinci ini, mengatakan akan melakukan tes. ”Nanti akan kita tes dulu, apakah benar disebabkan oleh flu burung atau penyakit lainnya,” tambahnya.
Ia meminta agar warga tidak panik karena kejadian tersebut. ”Yang jelas warga yang mengosumsi ayam yang sakit. Ayam yang akan dimakan, hendaknya dimasak sampai matang terlebih dahulu,” katanya.
Ia juga mengingatkan warga, untuk tidak membuang bangkai ayam yang mati ke sungai, karena bisa menyebarkan virus yang menyebabkan ayam sakit. ”Ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat, kalau ayam mati dibuang ke sungai, bukannya dikubur dan dibakar,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved