Berita Regional

Dina Oktaviani Dicekik di Ruang Tamu, Kepala Toko Bunuh Kasir Alfamart Rest Area KM 72A

Dina Oktaviani ditemukan tewas mengambang di Sungai Citarum, Dusun Munjul Kaler, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang

Editor: asto s
Tribun Jabar/Cikwan Suwandi
PEMBUNUHAN - Heryanto (27), kepala toko Alfamart Rest Area KM 72A Tol Cipularang yang membunuh Dina Oktaviani, kasirnya. 
Ringkasan Berita:
  • Kasus pembunuhan kasir Alfamart Rest Area KM 72A Tol Cipularang.
  • Korban bernama Dina Oktaviani (21) ditemukan dalam kondisi tewas mengambang di Sungai Citarum, Dusun Munjul Kaler, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Selasa (7/10) kemarin.
  • Pelaku Heryanto (27), kepala toko Alfamart tempat yang sama dengan korban

TRIBUNJAMBI.COM - ‎Rumah sederhana dengan dinding bercat warna kuning yang berada di perbukitan itu diduga kuat menjadi lokasi pembunuhan terhadap pegawai minimarket, Dina Oktaviani (21).

Warga Dusun Kiara, Desa Talunjaya, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat tewas dibunuh atasannya, Heryanto, pada Minggu (5/10) lalu. 

Dina Oktaviani ditemukan tewas mengambang di Sungai Citarum, Dusun Munjul Kaler, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Selasa (7/10) kemarin.

‎Heryanto diketahui merupakan teman kerja korban dan juga merupakan kepala toko di minimarket yang berada di Rest Area KM 72, Kabupaten Purwakarta.

‎Pelaku pun ditangkap di tempat kerjanya sehari setelah jasad Dina ditemukan.

‎Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Uyun Saepul Uyun, mengungkapkan dalam olah TKP pihaknya menemukan sedikitnya enam barang bukti yang berkaitan langsung dengan perbuatan pelaku.

‎"Barang bukti itu di antaranya sisa pembakaran sandal milik korban, lakban yang digunakan untuk melilit tubuh korban, tali, gunting, serta sebilah golok. Selain itu ada juga barang-barang milik korban yang sempat dibakar dan dihilangkan oleh pelaku," ujar Uyun kepada wartawan di TKP, Jumat (10/10/2025).

Dina Oktaviani, kasir Alfamart Rest Area KM 72A Tol Cipularang yang dibunuh Heryanto, kepala tokonya.
Dina Oktaviani, kasir Alfamart Rest Area KM 72A Tol Cipularang yang dibunuh Heryanto, kepala tokonya. (Tribun Bekasi/Istimewa)



‎Sebelumnya, polisi juga telah mengamankan barang bukti milik korban, di antaranya satu unit motor, satu unit mobil, dan dua ponsel.

‎Uyun menjelaskan, tindakan keji itu dilakukan di dalam rumah pelaku, tepatnya di ruang tamu. Dari hasil pemeriksaan awal, korban diketahui meninggal akibat dicekik oleh pelaku.

‎Meski demikian, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman, termasuk memeriksa dua orang lain yang diduga mengetahui atau bahkan membantu dalam rangkaian peristiwa tersebut.

‎"Semua masih dalam proses penyelidikan. Kami juga membagi tugas, ada yang fokus pada pemeriksaan olah TKP pertama, TKP kedua, maupun rangkaian lain yang masih berkaitan. Untuk dugaan adanya kekerasan seksual, hal itu masih kami dalami lebih lanjut," kata Uyun.

‎Ia mengatakan, pihaknya juga menemukan sisa-sisa barang korban yang dibakar di sekitar lokasi. Sementara untuk cara pelaku membuang jasad korban, penyidik mengaku sudah mendapatkan gambaran utuh, tinggal menunggu proses lanjutan untuk melengkapinya.

Dua Orang Bantu Eksekusi

Dalam kasus pembunuhan Dina Oktaviani (21) yang mayatnya ditemukan di aliran Sungai Citarum, Karawang, ternyata dilakukan Heryanto tak seorang diri.

Ada dua teman Heryanto yang diduga terlibat dalam pembunuhan Dina Oktaviani tersebut.

Heryanto juga mengungkap peran dua temannya tersebut.

Diketahui dua sosok teman Heryanto itu bernama Otoy dan Robi.

Keduanya merupakan warga Desa Wanawali, Purwarkata, berusia di atas 20 tahun.

Diketahui kedua teman Heryanto tersebut turut diamankan.

Hal tersebut diungkap Kepala Desa Wanawali, Wahyudin.

‎"Informasinya sekarang sudah diamankan polisi dan berada di Polres Karawang. Semalam juga saya dapat kabar dari Pak Dusun kalau ada warga kita yang dijemput aparat," ujar Wahyudin kepada Tribunjabar.id, Kamis (9/10/2025).

Pengakuan Wahyudin

Wahyudin juga mengungkap bahwa Otoy dan Robi diduga terlibat lantaran perannya membuang jasad Dina Oktaviani di aliran Sungai Citarum, di Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Selasa (7/10/2025).

‎"Kalau informasi yang didapat itu, dua warga itu hanya diminta tolong oleh Heryanto untuk mengantarnya pergi setelah peristiwa terjadi. Mereka tidak tahu maksud dan tujuannya," kata Wahyudin.

Keterangan Kades Wanawali itu juga senada dengan pengakuan Heryanto.

Diketahui jasad Dina dimasukkan Heryanto ke dalam kardus, lalu ia meminta bantuan dua temannya tersebut.

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Heryanto mengaku kedua temannya itu tidak mengetahui isi kardus tersebut adalah jasad Dina.

Pria yang bekerja sebagai karyawan minimarket itu juga menjelaskan membawa menaikkan korban ke dalam mobil, ia tak dibantu oleh siapapun, karena tubuh korban enteng sehingga tak perlu bantuan orang lain.

"Dibawa sendiri pakai mobil rental. Dibawa sendiri, ringan, enteng. Mohon maaf intinya enteng itu masih keangkat," ucap Heryanto.

Namun saat membuang jasad Dina, Heryanto mengaku dibantu Otoy dan Robi, dua temannya saat kuliah tersebut.

"Terus dibawa ke Sungai Citarum. Buangnya bertiga sama temen. Ada di kampus saya," tandasnya.

Heryanto mengaku bahwa ia telah membohongi dua temannya tersebut.

Selain perannya membantu membuang jasad Dina, ternyata Otoy juga memiliki peran lainnya tanpa mengetahui kejahatannya.

Ia mengatakan menitipkan handphone Dian ke Otoy dengan alasan miliknya.

"Gak di rumah, itu saya bohong lagi ke Otoy, 'Toy ini saya punya 2 handphone, saya titip yah," kata Heryanto ke polisi.

Dia menitipkan dua handphone milik Dian ke Otoy.

"Ada di Otoy kalau handphone, dua-duanya," katanya.

Ketika dititipkan, Heryanto mengaku bahwa Otoy sama sekali tidak curiga.

"Gak (nanya). Saya bilangnya HP saya gitu udah dia gak banyak nanya. Kalau HP dititipinnya baru kemarin kalau gak salah," katanya.

Karena sudah membantu dan mau dititipkan, Heryanto memberi imbalan pada Otoy dan Robi.

"Ada (dikasih uang ). Rp 50 ribuan, sama Robi tuh Rp 50 ribuan," katanya.

Heryanto mengaku barang yang dititipkan ke Otoy yakni handphone dan motor.

"Di Otoy ada dua handphone sama satu unit motor, kalau emas udah saya jual, itu uangnya ada di tas," katanya.

Heryanto mengaku mengantongi Rp 4 juta dari hasil penjualan emas milik Dian Oktaviani.

Sedangkan untuk motor Heryanto menyembunyikan dengan menitipkan ke Otoy.

Heryanto juga membohongi Otoy soal motor tersebut.

"Kalau motor saya alibinya sama Otoy itu motor second motor cabutan leasing bilangnya. 'Toy ini saya dapat beli Rp 3,7 amanin dulu yah nanti kita jual'," kata Heryanto.

Dari keterangannya tersebut, Heryanto mengaku telah menjebak dua temannya saat membuang jasad Dian dan menitipkan beberapa barang milik korban.

Menurut Haryanto, dua temannya memang tak curiga, mereka justru takut karena mendengar daya tipu Heryanto.

"Bukan kecurigaan, lebih ketakut. Karena kan saya alibinya itu takut kiriman dari orang lain," kata Heryanto.

Terkait dua sosok teman Heryanto tersebut, sementara itu polisi masih mendalami peran dan unsur kesengajaan dari teman-teman pelaku yang ikut terlibat dalam pembuangan jasad tersebut.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 2 Sosok yang Bantu Heryanto di Kasus Pembunuhan Dina Oktaviani, Masing-masing Diberi Uang Rp 50 Ribu

Baca juga: Kalender 2025 Sisa Tanggal Merah Libur Nasional Cuti Bersama November s/d Desember

Baca juga: Top 7 Jambi 12/10/2025, Kecelakaan Maut di Simpang Rimbo

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved