Berita Viral

Hancur Rumah Briptu Rizka Dirusak Warga, Padahal Mau Dipakai Rekontruksi Ulang Kasus Brigadir Esco

Rizal mengungkap kejadian perusakan rumah Brigadir Riska ini terjadi sekira pukul 16:00. Akibatnya tembok luar dari rumah ini rusak parah serta kaca

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Hancur Rumah Briptu Rizka Dirusak Warga, Padahal Mau Dipakai Rekontruksi Ulang Kasus Brigadir Esco 

TRIBUNJAMBI.COM - Kondisi memperihatinkan dari rumah Briptu Rizka di Dusun Nyiur Lembang usai dihancurkan warga.

Ya, rumah Briptu Rizka yang sebelumnya jadi tempat rekontruksi kasus pembunuhan suaminya Brigadir Esco dirusak massa.

Kini rumah Briptu Rizka itupun kini porak-poranda.

Kepala Dusun NYiur Lembang, Muhammad Rizal menyebut jika awalnya pihak Kadus Bonjeruk, daerah asal keluarga Brigadir Esco, datang untuk mengambil surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil milik Brigadir Esco dan Briptu Rizka.

"Tadi Pak Kadus dari Bonjeruk sebenarnya mau mengambil BPKB sama STNK mobil, tapi kejadian ini tidak terduga dan kita di sini kaget kok banyak masa yang datang, jadinya kita koordinasi dengan kepolisian mendadak makanya penjagaan sedikit," kata Rizal. 

Rizal mengungkap kejadian perusakan rumah Brigadir Riska ini terjadi sekira pukul 16:00 Wita.

Akibatnya tembok luar dari rumah ini rusak parah serta kaca dan pintunya juga ikut rusak. 

Baca juga: Nelangsa Muhaemin Ditipu Mirnawati Janda Muda Cantik, Uang Rp 30 Juta Raib, Alasan Anak Kecelakaan

Baca juga: Air Mata Guru Nanda Keluar Usai Gagal Ujian PPG, Listrik Padam hingga Jaringan Internet Mati: Sedih

Baca juga: Tragis Cindy Baru Sehari Bulan Madu Tewas di Penginapan, Suami Tak Sadarkan Diri di Kamar Mandi

"Kita tidak menyangka ini terjadi, karena rumah ini mau dipakai rekonstruksi ulang," kata Rizal. 

Kediaman nenek Briptu Rizka dan satu unit motor yang terparkir juga turut rusak.

"Kita kira masa ini keluar ke jalan tahu-tahunya ke rumah neneknya (Riska), langsung dirusak fasilitas di sana," kata Rizal. 

Rizal mengatakan massa yang datang menggunakan dua unit truk, mobil bak terbuka dan sepeda motor. 

Ia berharap dengan kejadian ini polisi meningkatkan pengamanan di rumah Briptu Rizka

"Tiang (saya) berharap kepolisian lebih aktif, karena warga sudah mulai resah dengan adanya kejadian ini," kata Rizal. 

Baca juga: Bupati Deli Serdang Buka Suara soal Hutang Swakelola, Belum Mau Bayar meski Sudah Kalah dan Inkrah

Pihak keluarga Brigadir Esco, Gunawan menuntut agar pelaku lain dalam kasus pembunuhan ini segera ditangkap, karena berdasarkan pengakuan dari anak korban bahwa ada pihak lain yang memukuli ayahnya. 

"Semua disebut sama anaknya almarhum itu harus ditangkap," kata Gunawan.

Kabid Humas Polda NTB AKBP Muhammad Kholid menegaskan bahwa kejadian ini sudah ditangani. 

"Sementara ditangani Polres Lobar ya," ucapnya singkat. 

Dalam kasus ini, Brigadir Rizka ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco, yang juga suaminya sendiri. 

Brigadir Esco ditemukan meninggal dunia di belakang rumahnya pada Minggu (24/8/2025) dengan kondisi leher terjerat tali ke batang pohon. 

Motif Tewasnya Brigadir Esco di Tangan Briptu Rizka

Brigadir Esco dilaporkan hilang sejak Selasa (19/8/2025). Setelah beberapa hari tanpa kabar, pada Minggu (24/8/2025), ia akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan: wajahnya hancur, leher terikat tali, dan tubuhnya sudah membengkak.

Penemuan ini sontak mengguncang keluarga, rekan sejawat, hingga masyarakat sekitar.

Polisi bergerak cepat. Tak lama berselang, penyidik menetapkan Briptu Rizka sebagai tersangka.

Namun, saat rekonstruksi kasus digelar pada Senin (29/9/2025), Rizka menolak memperagakan adegan sesuai versi penyidik.

Penolakan ini semakin memperkuat tanda tanya besar di benak publik mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan, menegaskan bahwa pihaknya terus menyoroti persoalan motif.

“Kalau motif teman-teman penyidik yang dalami,” ujarnya singkat.

Telpon Bank Tanya Soal Hutang

Titik terang justru datang dari pengakuan Acim, kakek Brigadir Esco. Ia menyebut, satu minggu sebelum peristiwa maut itu, Briptu Rizka melakukan panggilan telepon ke sebuah bank.

Isi percakapan itulah yang kini menambah kecurigaan keluarga.

“Kita dapat info dari kuasa hukum,” kata Acim.

Menurutnya, Rizka menanyakan secara spesifik tentang aturan pinjaman apabila peminjam meninggal dunia.

“Satu minggu sebelum kejadian kita dapat info bahwa Bu Rizka nelepon ke bank, suami kita meninggal apa hutang lunas?” ungkapnya.

Jawaban pihak bank ternyata membuat bulu kuduk berdiri. Berdasarkan aturan, jika peminjam uang meninggal dunia, maka pinjaman dianggap lunas.

“Di situlah jawabannya adalah lunas,” lanjut Acim.

Meski tidak mengetahui pasti jumlah utang Esco, keluarga menyebut nilainya cukup besar.

“Gak tahu. Kita lihat Rp 390-an (juta),” kata Acim. 

Fakta inilah yang membuat keluarga semakin menaruh curiga terhadap Rizka.

“Iya (mencurigai),” tegasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved