Berita Viral
Geger 14 Anak Meninggal Gegara Obat Sirup di India, Kemenkes Ungkap Kondisi di Indonesia
Untuk diketahui Etilen glikol dan dietilen glikol zat kimia yang memiliki efek toksik atau beracun jika terkonsumsi melebihi batas aman.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyatakan, tidak ada laporan kasus tersebut di Indonesia.
"Kami di Kemenkes, belum menerima laporan tersebut. Pengawasan ada di BPOM dan tentu sudah diantisipasi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman yang dihubungi secara terpisah.
Dikutip dari kantor berita ANI News Wakil Kepala Menteri Madhya Pradesh, Rajendra Shukla, dkter yang menulis resep tersebut telah ditangkap.
Sebelumnya Toksin dietilen glikol atau etilen glikol ditemukan dalam sirup obat batuk buatan India yang telah menewaskan sedikitnya 141 anak di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun sejak tahun 2022, dan 12 anak lainnya di India pada tahun 2019.
Sebagian besar dari mereka diberi sirup Coldrif, yang kemudian menyebabkan retensi urin dan gangguan ginjal akut.
Dietilen glikol digunakan dalam produk mulai dari antibeku hingga kosmetik dan pelumas.
Dampaknya menyebabkan gejala yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia dapat membuat muntah dan sakit perut hingga cedera ginjal akut sehingga berujung kematian.
Dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan India telah menyerukan penggunaan obat batuk yang rasional untuk anak-anak.
Sejak 2023, India mewajibkan sirup untuk diuji di laboratorium yang disetujui pemerintah sebelum diekspor, meskipun aturan yang sama tidak berlaku untuk produk yang dijual secara lokal.
Sirup obat batuk dan pilek umumnya dibuat dengan pelarut propilen glikol, yang umumnya dijual dalam dua kelas farmasi dan industri.
Kelas industri banyak digunakan dalam deterjen cair, antibeku, cat, atau pelapis, dan selalu lebih murah daripada versi farmasi.
Hal ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa produk tersebut tidak ditujukan untuk konsumsi manusia dan mungkin mengandung lebih banyak racun.
Kejadian ini mengingatkan bahaya obat sirup merek tertentu pada akhir 2022 lalu di Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kala itu mengimbau agar penggunaan obat sirup untuk pengobatan anak dihentikan sementara waktu.
Saat itu ditemuan 206 kasus ginjal akut misterius pada anak di Indonesia.
Misteri Kematian Wanita Muda Terapis Delta Spa, Benarkah Mau Kabur dari Mess dengan Cara Meloncat? |
![]() |
---|
Tampang Pelaku Pembunuhan Nindia yang Ditangkap, Video Wajahnya Ditendang Polisi Viral: Ampun Pak |
![]() |
---|
Terbongkar Sudah Sakit Jokowi Sebenarnya, Wajahnya Semakin Putih Saat Berfoto Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Sosok Pratu Johari Alfarizi Tewas Patah Leher Usai Jatuh dari Tank 4 Meter, Anak Guru Aswita |
![]() |
---|
Reaksi Menkeu Purbaya Tahu Dedi Mulyadi Minta Donasi Rp1.000 Per Hari dari Warga Jabar: Terserah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.