Berita Nasional
Update Data Keracunan MBG, BGN: 6.517 Orang dan Terbanyak di Pulau Jawa, JPPI: 8.649 Anak
Program unggulan Presiden Prabowo Subianto, MBG dihadapkan pada krisis kepercayaan serius menyusul lonjakan tajam kasus keracunan makanan.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Program unggulan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG) dihadapkan pada krisis kepercayaan serius menyusul lonjakan tajam kasus keracunan makanan.
Data terbaru yang diungkap oleh dua lembaga berbeda.
Angkanya menunjukkan skala masalah yang mengkhawatirkan.
Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat total 6.517 korban hingga akhir September 2025.
Sementara Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) bahkan menyebut angka yang jauh lebih tinggi, yakni 8.649 anak terdampak per 27 September 2025.
Terbanyak di Jawa

Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (1/10/2025), Kepala BGN, Dadan Hindayana, memaparkan data akumulatif keracunan program MBG sejak diluncurkan.
Total 6.517 penerima manfaat program MBG mengalami gangguan pencernaan.
Pulau Jawa menjadi epicentrum kasus ini, berada di Wilayah 2 dengan jumlah korban terbanyak.
Baca juga: MBG di SDN 92 Kota Jambi Dikeluhkan, Siswa Bosan Menu Telur dan Jeruk Asam
Baca juga: Daftar Lengkap 20 Poin Rencana Donald Trump Akhiri Perang di Gaza
Baca juga: Harga Emas Batangan Hari Ini di Pegadaian: Antam dan Galeri24 Kompak Naik, UBS Justru Turun
"Wilayah 2 ini sudah bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang," ungkap Dadan, mengindikasikan bahwa jumlah kasus di Jawa (Wilayah 2) telah melampaui 4.207 orang.
Sedangkan di luar Jawa, sebaran kasus tercatat sebagai berikut:
- Wilayah 1 (Pulau Sumatra): 1.307 kasus
- Wilayah 3 (Kawasan Indonesia Timur): 1.003 kasus
Dadan menegaskan bahwa BGN mencatat detail kasus kejadian per tanggal, menunjukkan upaya pemantauan yang dilakukan pemerintah.
JPPI 8.649 Anak Keracunan
Angka yang dipublikasikan oleh JPPI sebagai koalisi nasional organisasi masyarakat sipil yang fokus pada isu pendidikan.
Menyajikan gambaran kerentanan yang lebih mencekam, terutama di kalangan anak-anak.
Ketua JPPI, Ubaid Matraji, melalui keterangan tertulis pada Senin (29/9/2025), menyebutkan bahwa per 27 September 2025, korban keracunan sudah mencapai 8.649 anak.
Angka ini menunjukkan lonjakan drastis sebanyak 3.289 anak hanya dalam dua pekan terakhir September 2025.
Bahkan, dalam satu pekan terakhir (22-27 September 2025), korban bertambah hingga 2.197 anak, mencerminkan peningkatan kasus mingguan yang konsisten sepanjang September.
Baca juga: Nasib Guru di Jambi Setelah Ada Program MBG, Keluar Tenaga Ekstra Tak Ada Reward
Baca juga: Freeport Bakal Lepas Saham 12 Persen ke Indonesia Tanpa Biaya, CEO Danantara: 63 Persen Milik Kita
Ubaid Matraji mengkritik keras pelaksanaan program ini, menyatakan bahwa alih-alih memberikan gizi, makanan dari negara justru memicu keracunan massal.
"Tangis anak-anak pecah di ruang kelas, antrean panjang di rumah sakit, keresahan orang tua, dan trauma makan MBG adalah bukti nyata bahwa program ini gagap mencapai tujuan," ujar Ubaid.
JPPI juga mengecam respons pemerintah yang dinilai hanya parsial, yakni dengan menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengalami kasus keracunan.
Perpres Tata Kelola MBG Mendesak Diterbitkan
Menyikapi krisis ini, Dadan Hindayana juga menyampaikan kabar terkait upaya perbaikan tata kelola program.
Ia menyatakan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) mengenai tata kelola program MBG akan segera terbit dan diharapkan dapat ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dalam minggu ini.
Dadan menekankan urgensi regulasi tersebut:
"Karena ini dukungan terhadap program makan bergizi sudah sangat urgen dilakukan tidak hanya masalah keamanan sanitasi, higienis, penanganan korban, tetapi juga kebutuhan rantai pasok yang semakin besar," katanya.
Regulasi ini diharapkan memperkuat pelaksanaan program MBG secara menyeluruh untuk mencegah terulangnya insiden keracunan massal.
Terutama mengingat perbedaan data korban yang signifikan antara BGN dan JPPI menyoroti perlunya koordinasi dan standar keamanan yang lebih ketat.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: MBG di SDN 92 Kota Jambi Dikeluhkan, Siswa Bosan Menu Telur dan Jeruk Asam
Baca juga: Update Puluhan Santri Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ada Pinggangnya Terhimpit Beton
Baca juga: Breaking News Guru Honorer Madrasah Swasta di Kerinci Demo ke DPRD, Tuntut Kesetaraan PPPK
Baca juga: Gubernur Jambi Al Haris Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BGN Ungkap 6.517 Orang Alami Keracunan MBG, Terbanyak di Pulau Jawa
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.