Kunci dan Jawaban
Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 79 : Ginjal Mampu Menjaga Homeostasis
Berikut kunci jawaban kelas 8 SMP mata pelajaran ilmu Pengetahuan Alam atau IPA Kurikulum Merdeka halaman 79.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut kunci jawaban mata pelajaran ilmu Pengetahuan Alam atau IPA kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka halaman 79.
Tugas Bahasa Indonesia ini menguji kemampuan siswa akan materi sebelumnya.
Soal dan Kunci Jawaban
1) Bagaimanakah cara urin meninggalkan tubuh kita?
Proses keluarnya urin singkatnya: ginjal menyaring darah → membentuk urine di nefron → urine mengalir dari nefron ke pelvis renalis → melalui ureter turun ke kandung kemih → saat kandung kemih penuh dan refleks kencing aktif, dinding kandung kemih berkontraksi dan sfingter uretra relaks → urine keluar melalui uretra ke luar tubuh.
2) Di manakah urin disimpan?
Urin disimpan sementara pada kandung kemih (vesica urinaria) sampai kapasitas dan refleks kencing memicu pengosongan.
3) Bagaimanakah ginjal mampu menjaga homeostasis?
Ginjal menjaga keseimbangan internal (homeostasis) melalui beberapa mekanisme bekerja bersama:
Filtrasi glomerulus: darah disaring di glomerulus, membuang limbah sisa metabolik (urea, kreatinin) dan sebagian ion/air.
Reabsorpsi selektif di tubulus: molekul dan ion penting (glukosa, asam amino, natrium, air) direabsorpsi kembali sesuai kebutuhan tubuh.
Sekresi: zat berlebih (ion H⁺, kalium, obat tertentu) dikeluarkan dari darah ke tubulus untuk diekskresikan.
Regulasi volume & tekanan darah: ginjal mengatur jumlah air dan natrium yang dikeluarkan; sistem renin–angiotensin–aldosteron (RAAS) menyesuaikan tekanan darah dan reabsorbsi natrium.
Pengaturan elektrolit: menyesuaikan kadar Na⁺, K⁺, Ca⊃2;⁺, HCO₃⁻ agar tetap dalam rentang sempit.
Pengaturan pH darah: dengan mereabsorbsi bikarbonat (HCO₃⁻) dan mengeluarkan H⁺.
Hormon: ADH (vasopresin) dari hipofisis mengatur reabsorpsi air di tubulus pengumpul; aldosteron mengatur reabsorpsi Na⁺ dan ekskresi K⁺.
Produksi hormon: eritropoietin (stimulasi pembentukan sel darah merah) dan aktivasi vitamin D (kalcitriol) untuk metabolisme kalsium.
Intinya: ginjal menyaring, memilah kembali, dan mengeluarkan sesuai kebutuhan sehingga komposisi cairan tubuh, tekanan darah, dan pH tetap stabil.
4) Mengapa kadar gula di dalam darah kita menunjukkan sesuatu yang tidak beres? (prediksi)
Jika kadar gula darah tinggi (hiperglikemia), itu menandakan gangguan pada regulasi glukosa—biasanya karena masalah pada insulin (produksi atau kerja insulin). Penyebab umum:
Diabetes tipe 1: pankreas tidak memproduksi insulin cukup (autoimun → sel β rusak).
Diabetes tipe 2: resistensi insulin — tubuh tidak merespon insulin dengan baik, atau produksi menurun seiring waktu.
Stres, infeksi, obat tertentu (kortikosteroid) bisa menaikkan gula darah sementara.
Gangguan hormon lain (mis. hormon tiroid, hormon pertumbuhan) juga bisa mengacaukan gula darah.
Kadar gula yang tidak normal menunjukkan bahwa mekanisme homeostasis (insulin–glukagon dan kompensasinya) terganggu → harus ditelusuri karena komplikasi jangka panjang (pembuluh darah, ginjal, saraf, mata).
5) Hitungan persentase air yang berubah menjadi urin (harian) — kerjakan langkah demi langkah (digit-by-digit)
Hari Sabtu (Hari 1)
Diminum = 2.000 mL
Urin = 1.500 mL
Persentase = (urin / diminum) × 100 persen
Langkah hitung:
1.500 ÷ 2.000
Bagi kedua angka dengan 500 untuk menyederhanakan:
1.500 ÷ 500 = 3
2.000 ÷ 500 = 4
Jadi 1.500/2.000 = 3/4 = 0,75
0,75 × 100 % = 75 %
Jadi pada Hari 1, 75?ri cairan yang diminum keluar sebagai urin.
Hari Olahraga (Hari 2)
Diminum = 2.200 mL
Urin = 1.100 mL
Persentase = (1.100 ÷ 2.200) × 100 %
Langkah hitung:
1.100 ÷ 2.200
Bagi kedua angka dengan 1.100:
1.100 ÷ 1.100 = 1
2.200 ÷ 1.100 = 2
Jadi 1.100/2.200 = 1/2 = 0,5
0,5 × 100 % = 50 %
Jadi pada Hari 2, 50?ri cairan yang diminum keluar sebagai urin.
Mengapa persentase berbeda? — Penjelasan
Perbedaan (75 % vs 50 % ) muncul karena tubuh kehilangan cairan dengan jalur lain selain urin, dan kondisi fisiologis yang mengubah bagaimana ginjal menghemat atau mengeluarkan air:
Keringat lebih banyak saat olahraga → banyak air keluar melalui kulit, sehingga proporsi yang jadi urin turun.
Pengaruh hormon (ADH): saat olahraga atau kehilangan cairan (dehidrasi relatif), ADH meningkat → ginjal menahan air → urin lebih sedikit dan lebih pekat.
Perbedaan waktu pengukuran: bila ada selang waktu berbeda antara minum dan pengukuran urin, distribusi cairan bisa berbeda.
Konsumsi garam/elektrolit, suhu lingkungan, intensitas usaha fisik, kecepatan minum semua mempengaruhi berapa banyak yang dikeluarkan lewat urin vs keringat vs pernapasan.
6) Berapakah total air yang hilang saat cuaca panas dan saat berolahraga berat?
Jawaban: bergantung pada kondisi, tapi berikut kisaran khas dan penjelasan faktor:
Kehilangan dasar (insensible loss): pernapasan + evaporasi kulit ~ 0,3–0,8 L/hari pada keadaan normal (termasuk nafas & evaporasi kulit tanpa berkeringat berat).
Saat cuaca panas (sehari penuh): keringat dapat menambah 1–3 L/hari tergantung suhu, kelembapan, aktivitas fisik. Di iklim sangat panas dan lembap, bisa lebih tinggi.
Saat berolahraga berat: laju keringat biasa 0,5–2,0 L per jam untuk kebanyakan orang; atlet intensif bisa kehilangan sampai 2–3 L/jam dalam kondisi ekstrim.
Total gabungan dalam satu hari panas + sesi olahraga berat 1–2 jam:
Contoh konservatif: dasar 0,5 L + panas 1 L + olahraga (1 jam × 1,0 L/jam) = ~2,5 L/hari.
Contoh ekstrim: dasar 0,8 L + panas 2 L + olahraga (2 jam × 2,0 L/jam) = ~6,8 L/hari.
Faktor yang memengaruhi jumlah tersebut: intensitas olahraga, durasi, kondisi lingkungan (suhu + kelembapan), pakaian, tingkat aklimatisasi (orang terbiasa panas berkeringat lebih efisien), hidrasi sebelumnya, dan tingkat kebugaran.
Praktisnya: saat cuaca panas dan/atau sedang berolahraga berat, seseorang sering kehilangan beberapa liter cairan per hari (biasanya antara 2–6 L pada skenario menengah–ekstrem). Oleh karena itu penting mengganti cairan dengan minum dan/atau minuman elektrolit sesuai kebutuhan.
Disclaimer
1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.
2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka.
Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.
3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban.
Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.
Baca juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 92 : Energi Mekanik
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 81-82 : Nilai Moral Cerpen |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 86, Kegiatan Tawar Menawar |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 94, Mengenal Peran MPR |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 94-95, Struktur Teks |
![]() |
---|
Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Halaman 92, Planaria |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.