Berita Nasional
102 Santri Berhasil Dievakuasi, 38 Orang Diduga Masih Terjebak Reruntuhan Musala Ponpes di Sidoarjo
Upaya penyelamatan dramatis berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menyusul ambruknya bangunan musala.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
"Petugas yang sedang berusaha evakuasi sangat sensitif terhadap suara, sementara di depan ponpes banyak masyarakat berkerumun dan menimbulkan suara-suara yang mengganggu konsentrasi," jelas Nanang.
Baca juga: 7 Santri Masih Terjebak Reruntuhan di Bangunan Musala Ponpes Sidoarjo, Sekda Jatim: Masih Hidup
Baca juga: Satgas Cartenz Pukul Mundur KKB Papua yang Bakar Puskesmas Hingga Kocar-Kacir: Sempat Kontak Tembak
Ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, terjadi pada Senin (29/9/2025) dan langsung memicu respons tanggap darurat besar-besaran untuk menyelamatkan para santri yang menjadi korban.
Tak Ada IMB
Tragedi ambruknya gedung musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9/2025) ternyata menyimpan dugaan masalah serius pada aspek perizinan dan konstruksi.
Bangunan yang roboh dan menimpa santri saat salat Ashar tersebut diduga kuat belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Dugaan ini disampaikan langsung oleh Bupati Sidoarjo, Subandi, setelah meninjau lokasi kejadian.
Menurut Subandi, pengelola pesantren belum mengurus izin yang diperlukan sebelum mendirikan dan melanjutkan pembangunan.
"Perizinan belum ada," tegas Subandi, Senin, dalam tayangan Breaking News Kompas TV.
"Ini bangunan melanjutkan. Tak lihat, tak tanyakan izin-izinnya semua enggak ada."
Bupati Subandi menjelaskan bahwa runtuhnya bangunan musala terjadi saat proses pengecoran lantai tiga sedang berlangsung.
Kelalaian dalam perencanaan dan pembangunan diduga menjadi faktor utama.
"Tadi ngecor lantai tiga, akhirnya dengan konstruksinya tidak standar, akhirnya tidak mampu, akhirnya semua roboh," jelasnya.
Runtuhnya bangunan yang terjadi sekitar pukul 14.40 WIB tersebut sontak menimpa para santri yang tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah.
Baca juga: Reaksi Santai Gubernur Mualem soal Aksi Gubsu Bobby Nasution Razia Truk Aceh Viral: Gatal Digaruk
Baca juga: Kronologi Jurnalis Tribun Papua Alami Kekerasan dari Polisi saat Liput Demo: Kartu Pers Diabaikan
Peristiwa nahas ini dikabarkan telah mengakibatkan satu orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Subandi juga tidak menampik kasus mengesampingkan perizinan saat membangun tempat ibadah atau fasilitas pesantren adalah hal yang kerap terjadi.
"Banyak pondok itu kadang bangun masjid, pondok, kadang dia tidak mengurus IMB-nya dulu langsung dibangun, baru selesai ini izin-izin baru selesai," ungkapnya.
Ia pun mengingatkan pentingnya prosedur yang benar untuk mencegah insiden serupa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.