Berita Viral

Mati Kutu Ahmad Sahroni, Warga Batak dan Minang Tolak Mengakuinya Sebagai Anggotanya: Jelas Itu Aib

Belum reda jadi bulan-bulanan publik, Ahmad Sahroni kini tak diakui oleh warga kampung tanah kelahirannya.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Mati Kutu Ahmad Sahroni, Warga Batak dan Minang Tolak Mengakuinya Sebagai Anggotanya: Jelas Itu Aib 

TRIBUNJAMBI.COM - Belum reda jadi bulan-bulanan publik, Ahmad Sahroni kini tak diakui oleh warga kampung tanah kelahirannya.

Semua bermula dari aksi penjarahan yang dilakukan ratusan warga di rumah Ahmad Sahroni, di bilangan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8/2025).

Dalam aksi penjarahan itu, sejumlah warga menemukan berbagai data berisikan identitas dan histori kehidupan Ahmad Sahroni.

Tak hanya barang berharga, elektronik ataupun binatang peliharaan, ratusan warga yang menyerbu kediaman mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu juga menyasar sejumlah barang pribadi.

Satu diantaranya adalah Ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP) milik Sahroni.

Ijazah itu ditunjukkan warga usai melakukan penjarahan yang berlangsung sejak pagi hingga malam itu.

Baca juga: Geger Penemuan Jasad Bayi Perempuan Termutilasi di Lemari Kos, Sang Ibu Menghilang Tanpa Jejak

Baca juga: Nasib Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Akhirnya Tak Dapat Lagi Gaji Jika Permintaan Nasdem Dikabulkan

Baca juga: 11 Orang Jadi Tersangka Pembakaran Gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel, Dijerat Pasal Berbeda

Dalam potret Ijazah Sahroni yang beredar di media sosial, terlihat secara utuh Ijazah Sahroni.

Dalam ijazah tersebut tertera nama ayah dan ibu kandung Sahroni.

Ayah kandung Sahroni tercatat bernama Henra Silalahi, sedangkan nama ibunya adalah Hernawaty.

Mengacu adat Batak, ijazah tersebut menjadi bukti Sahroni memiliki darah batak bermarga Silalahi, meskipun tak pernah mencantumkan marganya secara terbuka.

Fakta unik ini membuat heboh media sosial.

Pasalnya, Sahroni yang dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok itu dikenal sebagai pria asli Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dengan logat dan bahasa Jakarta yang luwes, masyarakat menganggap Sahroni adalah orang betawi.

Sebagian lainnya, menyebut Sahroni berdarah Minang.

Simpang siurnya asal usul Sahroni dikarenakan tidak adanya keterangan resmi dari Sahroni mengenai asal usulnya kepada masyarakat.

Namun tampaknya, status Ahmad Sahroni dan keanggotaan suku itu tidak diakui oleh mereka, khususnya warga Batak.

Sebagian besar warga Batak mengaku malu dengan sikap dan perilaku Sahroni yang kasar.

Sementara mereka yang bermarga Silalahi tak mengakui Sahroni sebagai bagian dari keluarga mereka.

Alasannya karena sudah membuat malu keluarga Besar Silalahi, lantaran sudah memicu kerusuhan di sejumlah wilayah Indonesia.

Pernyataan itu satu di antaranya disampaikan oleh seorang Influencer asal Sumut, Dinar Fenny.

Lewat akun TikTok pribadinya @dinarfenny pada Minggu (31/8/2025), perempuan itu mengaku kaget.

"Hah, ternyata bermarga Silalahi rupanya kau, woi. Amang Tahe, dia itu Silalahi dari mana? Ketua Punguan, Perkumpulan, Silalahi mana dia woi?" tanya Dinar Fenny.

Pernyataan Dinar Fenny memicu beragam komentar.

Kolom komentarnya bersusulan dipenuhi perdebatan lantaran warga Minang maupun warga Batak menolak disamakan dengan Sahroni.

@ariskaong: yg Batak bilangnya dia Minang, yg Minang bilangnya dia Batak. semua menolak Sahroni 

@Tio Twiboys: ini barang-barang punya Sahroni yg paling mahal dan paling gong 

@Nova Tantri Silalahi: Jangan lah Silalahi, tolong

@Melda Silalahi Raja: Gak sudi aku ah satu marga aku dia

@Mr.ryojin85: bukan silalahi tpi innalilahi

@Bestishop: dia sendiri gak bikin marga, berarti dia tidak mengakui dirinya batak, atau mungkin anak angkat.

@hana: pantesan mukanya marsuhi suhi bingits

@roslaini740: hayo lo..batak ketemu batak.. AHMADSAHRONI SILALAHI lawannya SALSA HITAGALUUUNG.COCOK...

@Michimochi: yg lebih mengherankqn lagi di rumahnya yg ke 2 ditemukan ini...buat apa njirrrr 

@Agnes Tampubolon: Dang olo au gabe marbapa tu si bujang i

@Yusuf R Lessy: kl BP nya marga Silalahi...knp Sahroni GK pake marga ya to

@junitasagala698: pantesan dulu supir di tanjung priok

@mazz hamid13: nilai Rata-rata 6 aja jadi DPR. lamar kerja aja nilai rata2 harus 8 buset woi, ini gimana konsepnya

@pudan:ih malu kali,bapa tua ku?

@hj. Undul: muka nya memang Batak kalipun, tapi jgn libatkan Batak, Minang kabau dia tuh

Meski nama Silalahi tercatat dalam ijazah SMP, belum diketahui kebenaran mengenai marga Sahroni.

Hingga berita ini diterbitkan, Warta Kota belum mendapatkan klarifikasi mengenai pencatatan marga Silalahi dari Sahroni.  

Sementara itu, sebuah keluarga yang mendapatkan barang jarahan mewah milik Ahmad Sahroni yakni jam tangan harga belasan miliar akhirnya mengembalikannya ke polisi.

Mendapatkan jam tangan dengan harga belasan miliar rupiah, keluarga penjarah tersebut berakhir mengembalikannya.

Keluarga penjarah jam Ahmad Sahroni yang bernilai Rp 11,7 miliar itu dikembalikan.

Alasannya diungkap baru-baru ini.

Sempat viral seorang bocah memamerkan hasil penjarahan jam tangan milik Ahmad Sahroni.

Jam tangan berwarna hitam tersebut, diduga bermerek Richard Mille RM 40-01 McLaren Speedtail.

Harga jam tangan limited edition itu ditaksir mencapai Rp11,7 miliar.

Segerombolan massa telah merusak dan menjarah rumah Ahmad Sahroni yang terletak di RT 006/004 Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu sore.

Pihak Polres Jakarta Utara diketahui telah melakukan penyelidikan terkait kasus penjarahan di rumah politikus partai NasDem ini.

Pengakuan keluarga pelaku penjarah

Sementara itu, rumah remaja itu, telah didatangi oleh pihak Ketua RT dan RW setempat, sebagaimana dilihat dari unggahan Instagram @jakut24jam.

Orang tua dari bocah tersebut, telah mengembalikan jam tangan milik Ahmad Sahroni kepada pihak Ketua RT dan RW.

"Proses pengembalian jam mewah Ahmad Sahroni yang bernilai 11 M yang sempat dijarah warga, dikembalikan melalui Bapak Imammudin dan didampingi Ketua RW dan RT," tulis keterangan unggahan itu, dikutip Tribunnews, Senin (1/92025).

Ibunda bocah itu mengaku telah memberi tahu anaknya bahwa jam tangan tersebut, adalah milik Ahmad Sahroni dan harus dikembalikan.

"Saya juga udah bilang sama dia, 'kak ini jam bukan hak kita, kita pulangin, tadi udah ketemu Pak R, Pak RW, ini memang bukan hak kita'," kata ibu tersebut.

Ia sendiri bingung bagaimana cara mengenakan jam tangan seharga Rp11,7 miliar itu.

"Saya waktu pegang jam ini aja saya bingung pakainya gimana ini, namanya juga orang susah," tuturnya.

Berbagai barang berharga di dalam rumah Ahmad Sahroni lenyap setelah dijarah massa.

Ada seorang warga yang mendapat jam tangan, tas merek Hermes hingga Louis Vuitton atau LV.

Warga juga menjarah sebuah piano besar dari dalam rumah Ahmad Sahroni.

Selain itu, action figure Iron Man hingga Spider-Man seukuran manusia turut diambil.

Tak berhenti di situ, warga juga mengambil ijazah, sertifikat tanah, dan SKCK milik Ahmad Sahroni.

Barang berharga lain yang berhasil dijarah warga di antaranya yakni figurine F1, TV, Macbook, sepatu Air Jordan, PS 5, sebuah brankas, hingga kulkas.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved