Berita Viral

Nasib Ajie Karim di Ujung Tanduk, Ketahuan Dugem saat Rakyat Demo, Akankah Dipecat Gerindra?

Karier politik Ajie Karim, anggota DPRD Sumatera Utara ini berada di ujung tanduk setelah terancam sanksi berat dari dari Partai Gerindra.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Anggota DPRD Sumatera Utara, Ajie Karim lagi dugem viral di sosial media. 

TRIBUNJAMBI.COM - Karier politik Ajie Karim, anggota DPRD Sumatera Utara ini berada di ujung tanduk setelah terancam sanksi berat dari dari Partai Gerindra.

Hal itu setelah video dirinya asyik dugem di sebuah diskotek viral di media sosial. 

Aksi ini menuai amarah publik, yang merasa para wakil rakyat tidak peka terhadap penderitaan masyarakat.

Dalam video yang beredar, seorang pria yang sangat mirip dengan Ajie Karim terlihat melenggak-lenggok sambil memeluk seorang wanita. 

Dia tampak girang, berjoget dengan tangan diangkat ke atas, di tengah kerlap-kerlip lampu diskotek. Video ini diduga kuat diambil dari story media sosialnya sendiri.

Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumatera Utara, Sugiat Santoso, mengonfirmasi partainya akan segera memanggil Ajie Karim untuk dimintai keterangan. 

"Kami akan panggil dan memeriksa. Kami akan mintai keterangan terkait video tersebut," kata Sugiat, Minggu (31/8/2025).

Sugiat menegaskan, jika terbukti melanggar, Gerindra akan memberikan sanksi tegas. 

Namun, ia tidak merinci apakah sanksi tersebut berupa pencopotan jabatan atau pemecatan dari partai.

Baca juga: Sorotan Tertuju ke Ajie Karim, Anggota DPRD Sumut Diduga Asyik Dugem saat Rakyat Demo

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara Usai Rumahnya Dijarah: Pesan Beradab di Tengah Kerusuhan

Baca juga: Kemana Wapres Gibran saat Presiden Prabowo Bertemu Ketua DPR, MPR dan Ketum Parpol? Ini Jawabannya

Kontroversi bukan hal baru bagi Ajie Karim. Politikus kelahiran 3 Januari 1976 ini memiliki rekam jejak yang penuh masalah. 

Pada tahun 2015, ia pernah dilaporkan istrinya, Hariati Sari, atas dugaan penelantaran dan kekerasan dalam rumah tangga. 

Hariati mengaku Ajie sempat meludahi dan melemparkan gelas ke arahnya. 

Meskipun demikian, Ajie tetap berhasil kembali terpilih sebagai anggota DPRD Sumut pada Pileg 2024.

Video dugem Ajie Karim yang menjadi sorotan karena muncul di tengah gelombang demonstrasi yang mengguncang Indonesia. 

Ribuan masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga pengemudi ojek online, turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka. 

Bahkan, aksi protes tersebut telah memakan korban jiwa, salah satunya pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan.

Tindakan Ajie yang asyik berpesta di tengah duka dan perjuangan rakyat dinilai sebagai bentuk arogansi dan ketidakpekaan. Banyak warganet yang menyuarakan kemarahannya di media sosial.

"Saat rakyat demo berkorban nyawa, wakil rakyatnya malah asyik dugem. Gagal paham," tulis seorang pengguna Twitter.

Baca juga: KACAU! Diskotek Jadi Tempat Perpisahan Siswa SMA hingga Dugem Bareng, Dapat Izin dari Kepala Sekolah

Baca juga: Janji Ahmad Sahroni Usai Pernyataannya Viral, Rumah Dijarah dan Dinonaktifkan Nasdem dari DPR RI

Kasus Ajie Karim ini menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan anggota DPR. 

Sebelumnya, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach juga dinonaktifkan dari DPR oleh Partai NasDem setelah pernyataan mereka memicu amarah publik. 

Hal ini menunjukkan bahwa kesenjangan antara para wakil rakyat dan masyarakat semakin lebar.

Masyarakat kini menunggu sanksi tegas dari Partai Gerindra

Mengingat rekam jejak Ajie Karim yang penuh kontroversi, kasus dugem ini bisa menjadi pukulan telak bagi karier politiknya. 

Publik pun akan terus mengawasi apakah partai benar-benar akan memberikan sanksi, atau hanya sekadar menenangkan situasi.

Penanganan kasus Ajie Karim menjadi ujian bagi Partai Gerindra

Sanksi tegas yang dijanjikan Sugiat Santoso akan menentukan seberapa serius partai dalam merespons amarah publik. 

Jika sanksi yang diberikan hanya sebatas teguran, kepercayaan masyarakat terhadap partai politik akan semakin terkikis.

Dalam situasi di mana publik sudah kehilangan kepercayaan terhadap lembaga legislatif, pemecatan bisa menjadi satu-satunya cara untuk mengembalikan citra partai. 

Baca juga: Profil Adies Kadir, Kader Golkar Dinonaktifkan dari DPR RI Akibat Bocorkan Tunjangan Rp50 Juta

Langkah ini akan menunjukkan bahwa partai benar-benar mendengarkan aspirasi rakyat dan tidak mentolerir perilaku yang tidak pantas dari kadernya.

Terlebih, kasus ini terjadi di saat Presiden Prabowo Subianto, yang juga Ketua Umum Gerindra, sedang berupaya meredam gejolak sosial dengan mencabut tunjangan jumbo anggota DPR dan menindak tegas para pejabat yang melukai hati publik. 

Perilaku Ajie Karim bisa dianggap sebagai penghalang upaya-upaya tersebut.

Pada akhirnya, nasib Ajie Karim di tangan partai. Keputusan Gerindra akan menjadi cerminan apakah etika dan moralitas masih menjadi prioritas dalam dunia politik di Indonesia.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Daftar Titik Demo 1 September 2025 di Jakarta, Mulai Gedung DPR hingga Kantor DPP NasDem di Menteng

Baca juga: ASN Pemprov Jambi Tetap Ngantor Meski Aksi Demo Jilid 2 Dijadwalkan Hari Ini

Baca juga: Wali Kota Jambi Imbau Orang Tua Awasi Anak Pasca Ricuh Aksi Demonstrasi

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara Usai Rumahnya Dijarah: Pesan Beradab di Tengah Kerusuhan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved