Perdagangan Manusia di Jambi
Remaja Perempuan Diduga Dijual Tante Sendiri, Polda Jambi Masih Dalami Kasus Perdagangan Orang
Polda Jambi tengah menangani kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa seorang remaja perempuan di Jambi
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Polda Jambi tengah menangani kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa seorang remaja perempuan di Jambi.
Saat ini, proses penanganan perkara masih berada pada tahap penyelidikan.
Kaur Penmas Bidhumas Polda Jambi, Ipda Maulana, mengatakan penyidik masih terus memeriksa saksi-saksi terkait laporan tersebut.
“Masih tahap penyelidikan, pemeriksaan saksi-saksi,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Laporan dugaan penjualan anak di bawah umur itu diterima Polda Jambi pada 8 Oktober 2025.
Selama lebih dari satu bulan, penyidik mengumpulkan keterangan dan menelusuri dugaan keterlibatan pihak-pihak yang dilaporkan.
Korban dilaporkan oleh ibunya, TW, yang menuding adik kandungnya berinisial WD dan seorang teman WD telah menjual putrinya kepada laki-laki hidung belang.
Fakta mengejutkan tersebut baru terungkap setelah TW mencurigai perubahan emosional pada anaknya.
TW mengungkapkan, putrinya mengalami trauma berat hingga kerap menyakiti diri sendiri.
“Biasanya kalau diberi tahu mau dengar. Sekarang suka meremas tangan, memukul kepala, tangannya gemetar,” ujarnya.
Setelah korban menjalani sesi konseling dengan psikolog, terungkap bahwa ia pernah dijual oleh tantenya sendiri.
Peristiwa itu terjadi pada 6 Desember 2024, saat TW dan suaminya sedang tidak berada di rumah karena bekerja di luar daerah.
“Saya waktu itu kerja rantau, ikut suami,” kata TW.
Awalnya, korban dibujuk oleh WD untuk pergi ke sebuah kafe.
Namun, pelaku justru membawa korban ke sebuah perumahan dan menyerahkannya kepada pria hidung belang.
“Di rumah itu anak saya nunggu di dalam rumah, mereka ngobrol di luar. Kemudian dia dipaksa,” ungkapnya.
TW juga mengatakan bahwa WD diketahui sedang terlilit pinjaman online (pinjol) dan diduga nekat melakukan perbuatan tersebut karena terdesak utang.
“Mereka itu terlilit pinjol, kalap. Anak saya juga diperas,” katanya.
Atas kejadian yang menimpa putrinya, TW berharap pihak kepolisian segera menangkap para pelaku dan memberikan keadilan bagi anaknya.
Baca juga: Remaja Perempuan di Jambi Diduga Dijual Tantenya, Ibu Korban Drop dan Minta Keadilan
Baca juga: Kasus Perdagangan Manusia di Jambi, Psikolog: Trauma Korban Lebih Berat, Pelaku Orang Terdekat
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/POLDA-JAMBI-27-tersangka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.