DPRD Provinsi Jambi

DPRD Jambi Minta Sekolah dan Pemerintah Fasilitasi Anak Muda agar Tak Terjerumus Geng Motor

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Ahmad Kausari, menanggapi fenomena maraknya aksi geng motor di Jambi yang belakangan melibatkan pelajar

|
Istimewa
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Ahmad Kausari 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Ahmad Kausari, menanggapi fenomena maraknya aksi geng motor di Jambi yang belakangan melibatkan pelajar di bawah umur.

Hal tersebut disampaikannya saat dihubungi Tribunjambi.com melalui sambungan telepon, Senin (10/11/2025).

“Terkait fenomena geng motor, tentu kita prihatin, sebab melibatkan anak sekolah di bawah umur. Mungkin ada sesuatu yang salah dalam cara kita mendidik anak-anak,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa peran keluarga sangat penting dalam menghadapi fenomena tersebut.

“Keluarga memiliki peran utama, sebab itu komunikasi antara anak dan orang tua perlu diperbaiki,” katanya.

Menurutnya, komunikasi yang baik akan membuat anak lebih terbuka terhadap orang tua, terutama saat mereka berada di luar rumah.

“Supaya anak dan orang tua bisa berbagi cerita serta meningkatkan pengawasan dari orang tua terhadap anaknya. Nilai moral dan agama juga perlu dicermati dan diperkuat di rumah,” jelasnya.

Ahmad juga menyoroti peran sekolah yang tak kalah penting.

“Sekolah bisa membuat program ekstrakurikuler agar bakat anak tersalurkan dengan baik, sehingga mereka tidak mencari pelampiasan lewat hal negatif seperti geng motor,” terangnya.

Selain itu, pemerintah juga diminta berperan aktif dengan memberikan dukungan kebijakan dan fasilitas bagi anak-anak usia sekolah.

“Pemerintah bisa membuat kebijakan dan menyediakan sarana bagi pelajar SMA di bawah umur agar bakat dan minat mereka tersalurkan di tempat yang positif,” ujarnya.

Ia menambahkan, aparat penegak hukum pun memiliki peran penting dalam menekan potensi keterlibatan pelajar dalam geng motor.

“Pendekatan bisa dilakukan secara preventif dulu, misalnya lewat patroli rutin. Tapi kalau sudah ada tindakan anarkis, tentu perlu penegakan hukum yang tegas,” tegasnya.

Menurut Ahmad, fenomena ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, melainkan perlu kerja sama lintas sektor.

“Yang jelas, baik orang tua, sekolah, pemerintah, maupun aparat harus bekerja sama. Masalah ini kompleks, jadi harus dilakukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Baca juga: Salah Lawan Penculik Bilqis, Irjen Djuhandhani Rahardjo Intruksikan Tangkap Pelaku Lain

Baca juga: Kronologi Pria Salatiga Curi Ponsel Teman di Muaro Jambi Ditangkap di Pelabuhan Bakauheni

Baca juga: Habis Umi Kalsum Dihujat Usai Beri Pesan kepada Ayu Ting Ting di Atas Panggung, Warganet: Berat

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved