Perampokan di Jambi

Jejak Perampokan Sadis di Jambi: Sepatu Tinggal di Teras, Warga Duga Pelaku Panik Usai Tusuk Nindia

Tim Kepolisian mengantongi jejak yang menjadi petunjuk krusial pembunuhan di Jambi: sepasang sepatu yang tertinggal di teras rumah korban.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Jambi/ Ist/ Kolase Tribun Jambi
Peristiwa perampokan sadis terjadi di lingkungan yang dikenal cukup elit, di mana rumah-rumah berpagar tinggi dan jalan aspal (Jalan Ahmad Hasyim) ramai dilewati kendaraan, menghubungkan wilayah Eka Jaya, Talang Bakung, hingga Jalan Lintas Timur. Polisi kini menemukan petunjuk krusial untuk mengungkap pelaku perampok yang disertai pembunuhan itu. 

TRIBUNJAMBI.COM - Misteri pembunuhan sekaligus perampokan sadis yang menewaskan seorang ibu rumah tangga, Nindia Nofrin (38), di Jalan Ahmad Hasyim, Talang Bakung, Kota Jambi, Kamis (2/10/2025) pagi, mulai menemukan titik terang.

Tim Kepolisian kini mengantongi jejak yang menjadi petunjuk krusial dari lokasi kejadian, yakni: sepasang sepatu yang tertinggal di teras rumah korban.

Ya, sepatu itu diduga kuat milik pelaku yang kabur tergesa-gesa setelah menusuk dan menganiaya Nindia hingga bersimbah darah di dalam kamar.

Peristiwa mengerikan ini terjadi di lingkungan yang dikenal cukup elit, di mana rumah-rumah berpagar tinggi dan jalan aspal (Jalan Ahmad Hasyim) ramai dilewati kendaraan, menghubungkan wilayah Eka Jaya, Talang Bakung, hingga Jalan Lintas Timur.

Perampok tidak hanya merenggut nyawa Nindia, tetapi juga membawa kabur sejumlah barang berharga.

Termasuk tiga unit ponsel, serta dokumen penting mobil Pajero putih milik korban (STNK dan BPKB Pajero putih AD 99 RA).

Nindia ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar dengan luka di bagian kepala, tubuh, dan tangan. 

Tukijan, salah satu tetangga yang ikut mengevakuasi, menuturkan korban sempat dilarikan ke RS Siloam Jambi.

Baca juga: Keluarga Korban Perampokan di Talang Bakung Jambi Berharap Pelaku Ditangkap, Polisi: Diselidiki

Baca juga: Update Korban Musala Ponpes Sidoarjo Ambruk: 50 Meninggal Dunia, 13 Santri Masih Proses Pencarian

Baca juga: Detik-detik Istri Sah Labrak Pelakor di Tempat Kerja dan Beri Bogem Mentah Viral: Sudah Ingatkan

"Kami angkat sama-sama ke ambulans. Waktu itu masih ada napas, tapi tidak sadar," tutur Tukijan. Sayangnya, nyawa Nindia tak tertolong akibat luka parah yang dideritanya.

Sepasang sepatu yang tertinggal di teras menjadi bukti kuat kepanikan pelaku.

"Sampai jam delapan pagi itu, sepatunya masih di teras. Air putih juga masih ada," kata Tukijan. 
"Kemungkinan karena panik, pelaku lupa mengenakannya kembali saat melarikan diri," tambahnya.

Sepatu tersebut kini menjadi barang bukti vital yang diharapkan dapat mengarahkan polisi pada identitas perampok sadis tersebut.

Tak hanya sepatu, polisi juga mendapat clue penting dari drama pelarian pelaku yang disaksikan beberapa warga. 

Pelaku perampokan terekam warga melarikan diri menggunakan mobil Pajero putih milik korban dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan.

Tukijan menuturkan, warga sekitar melihat mobil Pajero putih pagi itu keluar lorong dengan kecepatan tinggi. 

Sayangnya, saat itu warga tidak menyadari bahwa mobil tersebut dikendarai oleh pelaku pembunuhan.

Kesaksian yang lebih detail disampaikan oleh seorang pedagang lontong sayur di tikungan Lorong Ahmad Hasyim.

"Mobil itu kan awalnya diparkir di rumah, dibawa perampok keluar rumah posisi mundur. Kemudian belok melewati jalan ini (Jalan Ahmad Hasyim), ngebut," ujar pedagang yang juga warga sekitar.

Aksi kebut-kebutan ini terjadi pada waktu subuh, diperkirakan sebelum pukul enam pagi, mungkin setengah enam.

Aksi panik pelaku bahkan nyaris menelan korban lain. Saat melintasi jalanan kampung, Pajero putih itu dikendarai terlalu kencang hingga hampir menabrak seorang ibu-ibu yang sedang melintas.

"Pagi itu, sebelum jam enam pagi, ibu-ibunya sampai hampir jatuh, minggir. Dibilangnya itu yang bawa (menyetir) mobil orang gila," tutur pedagang tersebut.

Kecepatan tinggi mobil Pajero putih saat melarikan diri mengindikasikan bahwa pelaku berupaya keras menjauh dari lokasi pembunuhan secepat mungkin. 

Dan kini, dugaan pelarian pelaku keluar provinsi mulai menguat.

Baca juga: Korban Perampokan di Jambi Selatan Dimakamkan, Keluarga Harap Pelaku Segera Ditangkap

Baca juga: Makin Nekat dan Sadis! Diduga Geng Motor Serang Remaja di Olak Kemang Seberang Kota Jambi

Warga sekitar yang mengetahui mobil Pajero Nindia sudah terdeteksi keberadaannya di Sumatera Selatan tidak kaget. 

Mereka menilai hal itu sangat mungkin terjadi mengingat akses jalan yang mudah.

"Karena dari sini, keluar tembus kan sudah Jalan Lingkar (Timur). Terus sampai Paal 10, belok kiri terus sampailah pintu tol, laju ke Palembang. Cepat itu, lha orang itu lewat depan sini kencang nian," ujar pedagang lontong sayur tersebut.

Keterangan ini menguatkan dugaan bahwa perampok telah memiliki rencana pelarian terstruktur, memanfaatkan jalur cepat menuju luar Provinsi Jambi.

Meskipun pelaku sadis ini berhasil kabur, warga yakin bahwa penangkapannya hanya tinggal menunggu waktu. 

Mereka meyakini bahwa teknologi modern akan menjadi kunci keberhasilan polisi.

"Kalau itu mudah, kan Pajero ada GPS nya. Lacak saja oleh polisi, dapat," tutur seorang warga.

Fokus polisi kini berada pada analisis barang bukti sepatu dan pelacakan sinyal GPS mobil Pajero Sport untuk membongkar identitas dan meringkus pelaku perampokan sadis yang telah merenggut nyawa Nindia Nofrin di pagi buta.

Pelat Nomor Terdaftar di Klaten

Dari penelusuran Tribun melalui aplikasi Samsat Digital Nasional (Signal), mobil yang dibawa kabur pelaku, pelat nomornya terdaftar di wilayah Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Mobil berjenis Pajero Sport Dakar Ultimate 4x4 tahun 2022 itu menggunakan pelat AD, kode kendaraan wilayah eks-Karesidenan Solo seperti Surakarta, Klaten, dan sekitarnya.

Polisi Masih Mendalami Kasus

Polresta Jambi bersama Polda Jambi masih terus mendalami kasus tersebut. Belum ada terduga pelaku yang diamankan.

Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy Haryadi, mengatakan pihaknya perlu meluruskan sejumlah informasi yang beredar di media sosial.

Baca juga: Perampokan Berujung Maut di Talang Bakung Jambi, Korban Dikenal Baik dan Jarang Keluar Rumah

Baca juga: Rencana Kontroversial Pendukung Jokowi Bakal Gelar Aksi Gila: Demo Cuma Pakai Bra dan CD

"Ada beberapa berita yang menyebutkan pelaku sudah tertangkap. Kami tegaskan, itu tidak benar. Sampai saat ini pelaku masih dalam penyelidikan," jelasnya.

Menurut Deddy, Polresta Jambi telah membentuk tim khusus bersama Ditreskrimum Polda Jambi, untuk mengusut kasus tersebut. Tim tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku. 

"Mudah-mudahan dalam pelaksanaan tugas ini dapat segera membuahkan hasil,” katanya.

Terkait video viral yang memperlihatkan sebuah mobil memasuki Gerbang Tol Muaro Sebapo dan dikaitkan dengan mobil korban, Deddy juga meluruskan. 

"Sumber video itu bukan dari kepolisian. Saat ini video tersebut masih kami dalami, apakah benar mobil itu milik korban atau bukan," ujarnya.

Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. 

"Barang bukti yang ditemukan, ada satu buah pisau dapur dan sepasang sepatu yang diduga milik pelaku," ungkap Deddy.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. 

"Kami harap masyarakat dapat membantu proses penyelidikan ini, agar kasus cepat terungkap," tegasnya. 

Sosok Anak Rumahan

Jenazah Nindia Nofrin telah dimakamkan di permakaman umum di Pal 10, Kota Jambi, pada Jumat (3/10/2025) siang.

Ratusan orang mengiringi. Isak tangis pecah ketika jenazah dimasukkan ke liang lahat. 

"Ini sangat menyakitkan bagi kami. Sadis sekali tindakan terhadap kakak kami Nindia. Orang baik, ramah dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi," ujar seorang anggota keluarga.  

Nindia dikenal sebagai sosok baik di tetangga, teman, teman sekolah dan kuliah.

Mereka tak menyangka peristiwa itu terjadi.

"Kita percayakan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini. Jika ditangkap, dihukum seberat-beratnya, " kata Zakir, keluarga korban. 

"Mohon keihklasannya kepada semua masyarakat agar mendoakan yang terbaik untuk korban. Semua dosa diampuni, semua amal ibadahnya diterima. Keluarga tabah menerima cobaan ini. Amin, " sambungnya.

Nindia tinggal hanya berdua dengan suaminya, yang saat kejadian sedang bekerja di luar kota.

Orang tua dan saudara korban berada di luar Jambi, Temanggung, Jawa Tengah.

Satu kakaknya di Jakarta, satu kakak telah meninggal dunia, dan adiknya di Yogyakarta. 

“Orangnya baik, tapi jarang keluar rumah. Kalau ketemu senyum saja,” ungkap Tukijan, tetangga.

Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat, khususnya perempuan yang sering berada di rumah sendiri. 

“Kalau bisa, jangan tinggal sendiri. Kami harap pelaku cepat ditangkap,” pungkasnya. (tribun jambi/uti/fan/sud)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Istri Mantan Wapres Umar Wirahadikusumah Meninggal Dunia, Wapres Era Soeharto

Baca juga: Sinopsis Genie Make a Wish Episode 9, Ingatan yang Kembali

Baca juga: Sadis Suami di Sultra: Bunuh Istri Gegara Disuruh Buat Susu Tengah Malam, Skenario Licik Gagal Total

Baca juga: Sinopsis Genie Make a Wish Episode 8, Bertemu Mantan di Dubai

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved