Perampokan di Jambi
Saksi Kata, Pagi Berdarah di Jambi Selatan, Nindia Novrin Bersimbah Darah Dirampok
Bagaimana suasana lingkungan dan warga sekitar saat perampokan di Jambi itu terjadi?Nindia Novrin tewas dirampok
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: asto s
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Perampokan sadis yang berakibat tewasnya ibu rumah tangga bernama Nindia Novrin (38) di RT 22, Kelurahan Talang Bakung, Kota Jambi, menggegerkan warga.
Perampok membawa kabur mobil Pajero Sport warna putih, sejumlah barang berharga, setelah menusuk korban.
Banyak warga tak menduga peristiwa itu, meski Jalan Ahmad Hasyim, kawasan Talang Bakung, Kota Jambi itu cukup ramai.
Tukijan, warga sekitar yang rumahnya berjarak sekira 20 meter, baru mengetahui peristiwa itu cukup lama dari perkiraan waktu kejadian perampokan dan penusukan.
Bagaimana keadaan lingkungan dan warga sekitar saat perampokan di Jambi itu terjadi, dan mengapa jarak waktu korban dibawa ke rumah sakit cukup lama?
Berikut ini petikan wawancara Tukijan, warga sekitar sekaligus tetangga yang ikut mengevakuasi Nindia Novrin, bersama Jurnalis Tribun Jambi.
Bisa diceritakan bagaimana kondisi di lingkungan ini seperti apa, Pak?
Tukijan: kalau lingkungan, lalu lintas jalan utama keluar memang ramai.
Dan kalau warga keluarga, karena rata-rata rumahnya berpagar, jadi kurang memantau.
Ini lokasi rumahnya di RT 22, Talang Bakung, berada di tengah antara Kelurahan Eka Jaya dan Talang Bakung.
Rumahnya sepi terus, ya?
Tukijan: Iya sepi. Nindia tinggal berdua sama suaminya.
Kebetulan suaminya juga lagi kerja di PetroChina (perusahaan di Kabupaten Tanjung Jabung) dan saat kejadian memang dia (Nindia sedang sendiri.
ART (asisten rumah tangga)-nya (sehari-hari) datang sekitar jam 07.00 WIB, nanti siang sudah pulang dan sore baru datang lagi.
Kejadian, perkiraan pukul berapa, Pak?
Tukijan: perkiraan kejadian antara jam 05.00 WIB sampai jam 06.00 WIB, setelah subuh.
Dan warga baru tahu, setelah ART-nya datang.
Sebenarnya, saya jam 06.30 WIB itu sudah antar anak sekolah, cuma tidak tahu ada kejadian.
Siapa yang pertama kali mengetahui kejadian, Pak?
Tukijan : Asisten rumah tangganya.
Begitu dia masuk, buka pintu. Kemudian, dia kasih tahu suaminya, ada Pak RT.
Kondisi Ibu Nindia saat Bapak ke situ seperti apa?
Tukijan : Saat itu sudah ramai orang terus.
Kondisi ibu Nindia masih hidup, kemudian langsung dipanggilkan ambulans.
Posisinya tergeletak di samping ranjang di dalam kamar belakang.
Kondisi kamar saat itu seperti apa?
Tukijan: Saat itu darah berceceran, pintu itu ketutup sedikit.
Mungkin (Nindia) masuk ke kamar, menyelamatkan diri (dari perampok).
Saat itu (dievakuasi) kondisinya sudah tidak sadar, tetapi masih ada napas. Itu sekitar jam 08.00 pagi (dibawa ke rumah sakit).
Kemudian ada jeda dan sekitar satu jam mungkin (antara waktu Nindia ditemukan hingga dibawa ke rumah sakit.
Pak RT lapor polisi dulu, kemudian cari ambulans
Saat ikut mengevakuasi korban, apa yang Bapak rasakan?
Tukijan: Rasanya miris, karena setiap hari kita lihat dia.
Mukanya itu dalam kondisi bengkak, matanya, mulutnya bengkak.
Lihatnya tidak sampai hati, tetapi kita namanya tetangga harus membantu.
Kemudian juga banyak darah di tangan juga.
Yang bantu evakuasi itu mungkin ada sekitar lima orang, yang satu angkat kepala, ada angkat badan ke ambulans.
Waktu itu, ada informasi masih ada gelas dan sepatu milik pelaku ketinggalan di lokasi, Pak?
Tukijan: Ya, ada gelas air putih di teras, mungkin untuk suguhan pelaku. Juga ada sepatu yang ketinggalan.
Sosok almarhum Ibu Nindia ini seperti apa, Pak?
Tukijan: Dia orangnya baik, tapi jarang keluar rumah, memang anak rumahan.
Kalau ngobrol jarang. Tetapi, kalau misalnya nampak kelihatan, ya, senyum. Karena lingkungan di sini pagar tinggi, tertutup.
Tadi, Bapak melayat (Nindia Novrin) dari rumah keluarga di Kebun Kopi?
Tukijan: Tadi saya ke Kebun Kopi, itu rumah keluarga dari suaminya.
Kalau dia (Nindia) memang dari kecil di sini (Talang Bakung).
Nindia itu tidak lahir di sini, tapi waktu kecil pindah ke sini.
Ibu bapaknya kalau sekarang itu tinggal di Jawa, kalau tidak salah di Temanggung, Semarang.
Kayaknya belum sampai (Jambi) juga sekarang, nanti jam 11.00 siang baru sampai.
Almarhum Nindia ini ada saudara?
Tukijan: Kakaknya ada di Jakarta, terus abangnya dulu ada meninggal saat Covid-19, dan juga dia punya adik satu di Jogja.
Dia anak ketiga, jadi dia tidak ada saudara di sini, sendirian.
Bagaimana harapan Bapak, terkait peristiwa ini?
Tukijan: Karena kondisi masih seperti ini, kita harap aparat bisa segera menangkap pelaku.
Dan untuk warga lingkungan di sini, menjadi pelajaran juga, jangan sampai sendiri. Ya, kalau bisa ada yang menemani. (Tribun Jambi/Srituti Apriliani Putri)
Baca juga: Top 6 Jambi 2/10/2025, Daftar Korban Kasus MiChat Mania Terkapar Dalam Kamar
Baca juga: Perampok Ngebut Naik Pajero Putih, Nindia Tewas, Dugaan Rute Pelarian Jambi- Palembang
Jenazah Nindia Novrin Dimakamkan Siang Ini, Korban Perampokan di Jambi Penuh Luka |
![]() |
---|
Firasat Ayah Tak Enak Sebelum Dapat Kabar Wanita Tewas di Kamar Kost Kota Jambi |
![]() |
---|
Curhat Resti pada Kawannya Sebelum Ditemukan Tewas di Lemari Kos di Kota Jambi |
![]() |
---|
Siapa Pelaku Pembunuhan Resti yang Ditemukan dalam Lemari di Pakuan Baru Jambi? Barang-barang Hilang |
![]() |
---|
Ayah Korban Pembunuhan di Indekos Jambi Minta Otopsi untuk Mengungkap Penyebab Kematian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.