Berita Jambi

AJI Jambi dan WWF Putar 'Berbagi Ruang', Diskusikan soal Konflik Manusia dan Satwa Liar

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi bekerja sama dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia mengadakan pemutaran film Berbagi Ruang

Penulis: tribunjambi | Editor: Mareza Sutan AJ
Istimewa
DISKUSI - Suasana pemutaran dan diskusi film dokumenter Berbagi Ruang di Taman Budaya Jambi, Senin (29/9/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi bekerja sama dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia mengadakan pemutaran film dokumenter Berbagi Ruang sekaligus diskusi, Senin (29/9/2025) sore di Taman Budaya Jambi.

Acara yang dipandu Lili Rambe ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya produser Berbagi Ruang Chicco Jerikho, sutradara Faisal Rachman, Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho, perwakilan WWF Indonesia Nazli Herimsyah, serta perwakilan AJI Jambi Suang Sitanggang.

Film Berbagi Ruang merupakan karya dokumenter hasil produksi Chicco Jerikho bersama WWF Indonesia dan K Entertainment.

Dokumenter ini mengangkat persoalan konflik antara manusia dan satwa liar, terutama gajah Sumatera, sekaligus menekankan pentingnya berbagi ruang demi terciptanya keharmonisan.

Sutradara Faisal Rachman menuturkan, film ini tidak hanya berfokus pada upaya melindungi gajah, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.

"Gajah ini adalah hewan endemik kebanggaan kita. Kenapa mereka harus ada? Kenapa mereka harus dijaga? Pesan itu yang ingin kami bawa," katanya.

Ia juga menjelaskan proses produksi yang penuh tantangan, mulai dari akses lokasi hingga kondisi alam di lapangan.

Chicco Jerikho, yang ikut turun langsung dalam proses pengambilan gambar, mengaku memperoleh pengalaman berbeda ketika berinteraksi dengan warga.

"Mereka (masyarakat) berbagi ruang dan berbagi peran, rasanya berbeda. Harapannya, film ini bisa membawa kebaikan," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan WWF Indonesia, Nazli Herimsyah, menilai dokumenter ini dapat menjadi sarana penting untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap konflik manusia dengan satwa.

"Film ini menjadi sistem yang baik untuk memberikan pengetahuan dan membangun sikap atas realita tersebut," katanya.

Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho menambahkan, saat ini terdapat tiga kantong habitat gajah di Provinsi Jambi, salah satunya berada di kawasan Bukit Tigapuluh.

"BKSDA tidak bisa bekerja sendiri. Ada WWF dan ada teman-teman jurnalis. Kita juga terus menekan para pemegang izin untuk serius melakukan konservasi," jelasnya.

Selain menjadi sarana edukasi, kegiatan ini juga menjadi momentum peningkatan kapasitas jurnalis Jambi agar mampu menghasilkan karya jurnalistik yang profesional, berkualitas, dan memiliki perspektif lingkungan. (*)

 

Baca juga: AJI Jambi Kecam Penghalangan Liputan dan Desak Polda Jambi Usut Tuntas Pembakaran Mobil Wartawan

Baca juga: Pemotor Terlindas Truk Malam Hari saat Hujan Deras Guyur Sarolangun

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved