Kriminalitas di Pasar Angso Duo

Premanisme Brutal Bayangi Pasar Angso Duo Jambi, Pedagang Desak Ada Pos Polisi

Aksi premanisme di Pasar Angso Duo Jambi kembali meresahkan. Dalam setahun terakhir, sedikitnya satu pedagang tewas

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Nurlailis
Tribun Jambi/Khusnul Khotimah
PASAR ANGSO DUO - Aksi premanisme di Pasar Angso Duo kembali meresahkan. Dalam setahun terakhir, sedikitnya satu pedagang tewas, satu kritis, dan dua lainnya harus dioperasi akibat luka tikam. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aksi premanisme di Pasar Angso Duo Jambi kembali meresahkan. Berkali-kali tindak kriminalitas terjadi di sini, di antaranya mengakibatkan nyawa melayang.

Pasar Angso Duo Baru merupakan pusat perdagangan terbesar di Jambi. Lokasinya di pinggir Sungai Batanghari, Jalan Sultan Thaha, Kecamatan Pasar, Kota Jambi.

Nama Pasar Angso Duo berasal dari legenda motif batik yang melambangkan sepasang angsa yang memimpin pendiri Kota Jambi, Puteri Mayang Mangurai dan Orang Kayo Hitam, dalam pencarian tempat untuk mendirikan negara baru. 

Dalam setahun terakhir, sedikitnya satu pedagang tewas, satu kritis, dan dua lainnya harus dioperasi akibat luka tikam.

Banyak pedagang Pasar Angso Duo khawatir. Mereka mengaku, kini bukan hanya khawatir dagangannya hilang, tetapi juga keselamatan nyawa mereka.

“Orang sini sebenarnya tahu siapa pelakunya, tapi mau bagaimana lagi. Mereka tinggal dekat sini,” kata seorang penjual daging di sana, Rabu (10/9/2025). 

Baca juga: Pedagang Waswas Pasar Angso Duo Rawan Premanisme, Apalagi Subuh

Kasus terakhir terjadi Senin (8/9/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.

Saat itu, dua orang pedagang terluka ditikam saat mencoba menggagalkan perampokan uang hasil penjualan cabai. Pelaku berhasil kabur.

Sebelumnya, 14 Desember 2024, Sahrul Nurdinsyah, pedagang telur, kritis setelah ditikam preman di bagian pinggang saat akan menyetor uang Rp31 juta ke bank.

Pada 1 Mei 2025, seorang pedagang mpek-mpek terlibat perkelahian dengan preman hingga preman tersebut tewas terkena tusukan.

Belum lagi deretan kasus pencurian yang disebut pedagang sudah jadi “hal biasa” di pasar ini.

“Kalau subuh itu rawan. Apalagi kalau harga cabai lagi naik, mereka incar itu,” kata pedagang yang enggan disebut namanya.

Baca juga: 6 Berita Populer Jambi, Demo di DPRD Merangin hingga Perampokan di Pasar Angso Duo

Ruli (bukan nama sebenarnya), penjual bumbu, mengaku tokonya sudah berulang kali dibobol.

“Kalau dihitung sudah banyak sekali. Bukan saya saja, pedagang lain juga,” ungkapnya.

Para pedagang berharap pengelola pasar dan kepolisian turun tangan serius. Mereka mendesak ada pos polisi di dalam kawasan pasar untuk mencegah aksi premanisme yang kian brutal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved