Pembunuhan Dosen di Bungo

Cara Bripda Waldi Bunuh Dosen di Bungo, Kabur Bawa Honda Jazz, PCX, iPhone, Dll

Polisi Tebo Bripda Waldi membawa kabur mobil Honza Jazz putih, motor Honda PCX, ponsel iPhone, dari rumah dosen yang dibubuhnya

Penulis: Sopianto | Editor: asto s
Tribun Jambi/Sopianto/Istimewa
PEMBUNUHAN DI BUNGO - Anggota Polres Tebo bernama Bripda Waldi (22) terduga pembunuhan dosen di Bungo berinisial EY (37). Dia membawa pergi mobil Honda Jazz, motor PCX, emas dan iPhone dari rumah EY di Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Kabupaten Bungo. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUAROBUNGO - Bripda Waldi (22) memakai wig (rambut palsu) saat keluar masuk rumah. Dia mencoba mengelabui kamera intai (CCTV) dan warga agar tidak mengenalinya.

Itulah cara lelaki muda yang bertugas di Polres Tebo itu, saat melakukan pembunuhan, pencurian disertai kekerasan terhadap EY (37), dosen Institut Agama dan Kesehatan (IAK) Setih Setio Muara Bungo, Kabupaten Bungo.

Waldi menjadi terduga kasus pembunuhan terhadap EY, dosen sekaligus Ketua Program Studi (Prodi) S1 IAK Muara Bungo. Peristiwa terjadi di Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Kabupaten Bungo, pada  Sabtu (1/11).

Saat ekspose pada Minggu (2/11) sore, Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, mengatakan pembunuhan terjadi di rumah EY (37), 

"Pelaku ini bengis dan kejam," ujar AKBP Natalena.

Kebengisan itu, kata Kapolres, tergambar dari kondisi korban yang penuh luka.

Selain itu, kapolres mengatakan pelaku tersebut ulet, memahami cara melakukan tindakan kriminal.

Natalena memaparkan bagaimana Waldi mencoba mengelabuhi CCTV dan warga sekitar agar tidak curiga.

"Pelaku ini memakai wig, rambut palsu, untuk keluar masuk rumah. Ini untuk mengelabui CCTV dan warga. Jadi yang terlihat adalah orang gondrong," tuturnya.

Bawa Mobil, Motor, Emas, Gawai

Dari rumah korban EY, Waldi membawa pergi sebuah mobil Honza Jazz putih, sebuah sepeda motor honda PCX, sejumlah perhiasan dan ponsel iPhone,

Kapolres mengatakan mobil jazz milik EY, ditemukan polisi di Kabupaten Tebo, sekira 300 meter dari rumah kontrakan pelaku.

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono dalam konferensi pers pada Minggu (2/11/2025) mengungkapkan penangkapan terduga pelaku pembunuhan dosen wanita di Bungo setelah Polres Bungo melakukan penyelidikan intensif dan analisis fakta.
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono dalam konferensi pers pada Minggu (2/11/2025) mengungkapkan penangkapan terduga pelaku pembunuhan dosen wanita di Bungo setelah Polres Bungo melakukan penyelidikan intensif dan analisis fakta. (Facebook Tribun Jambi)

Di dalam mobil terdapat perhiasan milik korban.

Sementara sepeda motor Honda PCX milik EY, ditemukan berada di parkiran RSUD H Hanafie Muaro Bungo.

Dugaan Sementara Persoalan Asmara

Kapolres mengungkapkan dugaan sementara motif pembunuhan itu karena asmara. 

Korban dan pelaku, sempat berpacaran, namun pisah.  

Kemudian, pelaku mengajak kembali menjalin asmara, namun ditolak korban. 

Meski begitu, polisi masih menelusuri apakah ada kemungkinan tersangka lain dalam kasus ini. 

Meskipun Waldi merupakan anggota Polri, AKBP Natalena mengatakan proses hukum tetap dilakukan secara transparan tanpa ada yang ditutupi.

Pasal yang disangkakan kepada Waldi saat ini adalah pembunuhan pencurian disertai kekerasan.

"Barang bukti yang diamankan honda jazz warna putih, serta motor PCX warna merah, serta handphone milik korban," tuturnya. 

Teman-teman Khawatir

Awal mula penemuan jenazah EY (37) di dalam kamar, berawal dari kecurigaan teman-teman kerjanya di IAK Muaro Bungo.

Seorang warga Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, menuturkan, ereka sudah dua hari tak melihat EY mengajar di kampus.

Selain itu, tak ada respons saat dihubungi via telepon seluler.

Akhirnya, mereka mendatangi rumahnya.

Saat tiba di sana, rumah dalam kondisi terkunci. 

Perumahan Al Kautsar, TKP pembunuhan seorang dosen wanita oleh oknum polisi di Bungo.
Perumahan Al Kautsar, TKP pembunuhan seorang dosen wanita oleh oknum polisi di Bungo. (Istimewa)

Kekhawatiran teman-teman EY bertambah. Mereka lalu melapor ke warga sekitar.

Warga lalu mendobrak rumah dosen EY.

Setelah pintu terbuka, warga yang masuk melihat dosen EY terbujur kaku di atas ranjang. Wajahnya tertutup bantal.

Mereka melaporkan itu ke polisi

Penyelidikan Polisi

Setelah itu, polisi dari Polres Bungo dan tim Inafis melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi telah membawa jenazah ke RSUD Hanafie Muara Bungo.

Kasatreskrim Polres Bungo, AKP Ilham Tri Kurnia, menyampaikan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Berdasarkan pemeriksaan awal tim medis RSUD Hanafie yang dipimpin dr Sepriyedi, ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, termasuk lebam di wajah dan luka di bagian kepala.

"Beberapa tanda kekerasan pada tubuh korban. Penyebab pastinya, kita tunggu hasil autopsi lengkap," tuturnya. 

Sosok EY Jarang Keluar

Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Madin Maulana, menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan temuan jenazah EY pada Sabtu (1/11) sekira pukul 12.00 WIB.

Dia menuturkan, saat itu, teman-teman EY datang kepadanya, meminta mendobrak pintu, karena khawatir. Akhirnya, mereka sepakat mendobrak pintu rumah EY.

"Saat masuk ke dalam, saya lihat sudah terbujur, sudah tertutup dengan bantal (wajahnya)," ujarnya.

Saat akan mendobrak, Madin tidak mencium bau menyengat jenazah dari luar rumah.

Mengetahui kondisi EY, Madin langsung menelepon Polres Bungo. Setelah itu polisi datang.

"Saat itu, lihat mayat terkejut, warga yang lihat juga menangis," ujarnya.

Madin tidak mengetahui secara pasti kapan peristiwa itu terjadi.

Sebagai tetangga yang berjarak lima meter dari rumah, tidak mendengar suara jeritan atau hal janggal malam itu.

EY merupakan perempuan yang tinggak sendiri di rumah tersebut. Dia belum menikah.

Menurut Madin, EY jarang keluar bersosialisasi dengan tetangga.

Dia hanya terlihat saat berangkat dan pulang kerja naik kendaraan. 

EY pun jarang berkumpul dengan ibu-ibu di perumahan.

"Saya dulu juga pernah bertemu dan pernah bilang, supaya gabung grup perumahan, biar kalau ada apa-apa bisa kasih tahu, karena ibu kan sendirian," ujarnya.

Madin mengatakan, EY merupakan sosok perempuan yang ramah dan tidak pernah menyinggung orang lain.

"Tidak banyak cerita," lanjutnya.

Dia berharap kasus tersebut bisa terang dan pelakunya ditemukan, sehingga pihak keluarga dan warga tenang. (Tribun Jambi/Sopianto)

  • Polisi Waldi Bunuh Dosen EY
  • Pelaku Waldi (22), Anggota Polres Tebo
  • Korban EY (37), doses IAK Muaro Bungo
  • Lokasi di rumah korban Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Kabupaten Bungo
  • Waktu Sabtu (1/11)
  • Pembunuhan, pencurian disertai kekerasan terhadap 
  • Pelaku bawa kabur mobil Honda Jazz, motor Honda PCX, iPhone, dll

Baca juga: Pak Pos Akan Antar BLT Kesra Rp900 Ribu, Jika Penerima Bantuan Tak Bisa Datang ke Kantor Pos

Baca juga: Hancur Hati Suami Pergoki Istri Selingkuh Lewat CCTV dengan Teman, Kini Pilih Robohkan Rumah

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved