TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Dwi Hartono, pria asal Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi kini menjadi bulan-bulanan warganet.
Dia menjadi perhatian setelah terungkap sebuah kasus pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN di Jakarta,
Usut punya usut, yang menjadi otak pelaku kasus tersebut ternyata seorang motivator.
Setelah mengetahui identitas pelaku, warganet kemudian menyerbu akun Instagram pribadinya @klanhartono.
Netizen bereaksi keras terhadap penangkapan Dwi Hartono, seorang pengusaha yang dikenal sebagai Crazy Rich Jambi, yang kini menjadi tersangka otak pembunuhan Kepala Cabang Bank di Jakarta.
Beragam komentar pedas memenuhi kolom unggahan Dwi Hartono di media sosial, menunjukkan rasa kecewa dan kemarahan publik.
Komentar warganet yang dilansir Tribunjambi.com pada postingan Dwi Hartono saat bermain biliard.
Beragam komentar warganet yang didominasi hujatan kepada Dwi Hartono.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Pengusaha Tebo Dwi Hartono Sebelum Ditangkap Polda Metro Jaya
Baca juga: Suami Pegawai KPK Ikut Ditangkap Bareng Immanuel Ebenezer di Kasus Pemerasan, Jubir: Tak Terlibat
Baca juga: Kesetiaan Bambang Pacul Tak Goyah, Tetap di PDIP Meski Dicopot dari Ketua DPD Jateng
Banyak warganet merasa tertipu dengan citra Dwi Hartono sebagai motivator dan pengusaha sukses.
Komentar seperti "MotivaTOR kok main KOTOR???" dan "Padal berpendidikan tinggi, S2 UGM, tp beneran otaknya?" mencerminkan keraguan mereka terhadap integritasnya.
"MotivaTOR kok main KOTOR???," tulis @andromeda_mercury.
"Padal berpendidikan tinggi, S2 UGM, tp beneran otaknya? Jadi fondation cuma buat…," tulis @zeniamrtya.
Netizen lain, dengan sinis, menyebutnya hanya berpura-pura kaya.
Seperti yang diungkapkan akun @rynattazi: "Gaya sok kaya, sok entrepreneur.. Ga tahunya ???? maksa banget hidup lo! Duh.."
Selain hujatan, beberapa warganet juga berspekulasi mengenai motif di balik perbuatan keji tersebut dan potensi hukuman yang akan diterimanya.
Ada juga komentar yang menunjukkan pemahaman warganet tentang kasus ini yang diduga sebagai pembunuhan berencana.
Baca juga: Misteri Sosok F pada Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN yang Libatkan Pengusaha Jambi
Baca juga: Tampang Crazy Rich Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank di Jakarta dari Tebo Jambi
"Pembunuhan berencana si kalo udah nyewa orang, hukuman maximal kah," tulis @iam_kholik.
Beberapa komentar juga datang dari orang-orang yang mengenalnya di kehidupan nyata.
Dia menambah narasi tentang kekayaan Dwi Hartono yang didapat secara tidak halal.
"Tetanggaku ini orang rimbo bujang unit6 punya minimarket gempol, punya helikopter juga taunya duit haram hadeh????," tulis @666deadzone.
"motivator alias aktor p3m87n7h4n," tulis @laurend_lee_.
"Mayoritas orang yg suka flaxing bermasalah," tulis @agunganugrahjati.
Bahkan, kehidupan pribadi Dwi Hartono ikut menjadi sorotan, dengan warganet yang mencurigai istrinya.
"Istrinya sibuk hapus2 foto dan konten yg berbau uang di ignya @andrea_vok88 kabur kemana buk malam malam? Karyawan ditinggal semua????," tulis @raihan.alzakhy.
Sebelumnya diberitakan Tribunjambi.com, Empat orang yang diduga menjadi otak penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (MIP, 37), berhasil diamankan oleh Subdirektorat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Ketiga tersangka berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8) malam. Sementara itu, seorang tersangka lainnya berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8) sore.
Salah satu tersangka, DH, diketahui bernama Dwi Hartono, seorang pengusaha sekaligus motivator asal Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.
Dengan penangkapan ini, jumlah pelaku yang berhasil diamankan polisi menjadi delapan orang.
Baca juga: Siasat Licik Pria di Jambi Tipu Pedagang Demi Uang: Ngaku Transfer Rp350.000 Ternyata Cuma Rp350
Baca juga: Detik-detik Aksi Nekat Perampok Agen Bank di Tebo Jambi: Pura-pura Transaksi, Malah Todong Parang
Rekaman CCTV yang diterima Tribunnews memperlihatkan korban mengenakan kemeja cokelat saat berada di area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8).
Saat hendak masuk ke mobilnya, korban tiba-tiba disergap oleh sekelompok orang tak dikenal.
Ia dipaksa masuk ke mobil para pelaku, kemudian dibawa pergi.
Tidak lama kemudian, korban ditemukan tak bernyawa di sebuah kebun kosong di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Jenazahnya tergeletak telungkup dengan pakaian bagian atas tersingkap.
Polisi menegaskan empat otak di balik penculikan dan pembunuhan MIP telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Benar empat orang otak penculikan telah diamankan dan telah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Senin (25/8/2025).
Keempat tersangka kini menjalani pemeriksaan intensif untuk mengetahui peran masing-masing serta menggali motif dan kronologi peristiwa kejahatan tersebut.
Secara total, delapan orang sudah ditangkap dalam kasus ini. Sebelum empat tersangka ditangkap di Solo dan PIK, polisi lebih dulu meringkus empat pelaku lainnya.
Tiga orang ditangkap di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III No 42, Jakarta Pusat, sementara satu pelaku lainnya diamankan setelah tiba di Bandara Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Para tersangka terdiri dari eksekutor di lapangan maupun aktor intelektual.
Mereka diyakini merupakan pelaku utama dalam penculikan sekaligus pembunuhan MIP.
Tim forensik RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri Kramat Jati telah melakukan autopsi terhadap jenazah MIP, Kamis (22/8) pukul 14.30 WIB, setelah mendapat persetujuan keluarga.
Karumkit Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono, menjelaskan jenazah diterima sehari sebelumnya, Kamis (21/8) pukul 12.48 WIB, berdasarkan surat penitipan dari Polsek Serang Baru.
Saat diserahkan, korban masih mengenakan batik cokelat dan celana panjang cokelat muda.
"Ditemukan tanda kekerasan luka-luka pada bagian luar dan dalam tubuh korban akibat benda tumpul di bagian dada dan leher," ujarnya.
Tim juga mengambil sampel untuk pemeriksaan DNA serta toksikologi. Autopsi selesai pada pukul 19.00 WIB.
Brigjen Prima menambahkan, hasil lengkap baru akan diserahkan setelah seluruh uji penunjang selesai.
Kasus ini sebelumnya sudah dilaporkan pihak keluarga ke Polres Metro Jakarta Timur dan kini ditangani oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Ketua RT 05/RW 09 Johar Baru, Jakarta Pusat, Sella, mengungkapkan bahwa istri salah satu pelaku sempat menerima uang Rp 8 juta dari suaminya sebelum penangkapan.
"Iya, katanya debt collector. Terakhir saja dia dapat uang itu. Pagi-pagi pulang itu kejadian. Dapat uang Rp 8 juta, katanya gitu. Tapi disita sama polisi,” kata Sella, Minggu (24/8/2025).
“Iya. 'Mana uangnya yang 8 juta?', katanya begitu kata polisi pas gerebek. Dia (istrinya) cerita nih,” tambahnya.
Rizal, suami Sella, menegaskan istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut.
“Entah itu dapatnya dari peristiwa itu (penculikan) atau bukan, masih simpang siur. Intinya istrinya nggak tahu sumber dana. Biar polisi saja,” ujarnya.
Sella menceritakan, polisi menggerebek rumah berwarna merah jambu di Jalan Johar Baru III itu dua kali, sekitar pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.
Pada kedatangan pertama, ia belum tahu ada penangkapan. Tiga pelaku langsung ditangkap. Baru setelah polisi datang kembali sore harinya, ia diminta ikut menyaksikan prosesnya.
Dalam kesempatan itu, Sella berbincang dengan istri pelaku yang mengaku panik dan kebingungan. Handphone serta uang Rp 8 juta miliknya disita polisi.
Diketahui, rumah yang ditempati para pelaku sebelumnya dalam status sengketa. Awalnya hanya dihuni tiga pria, namun lama-kelamaan bertambah hingga lima orang.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: F Disebut-sebut Aparat, Perintahkan Penculikan Kacab Bank BUMN, Pembunuhan Diotaki Pengusaha Jambi
Baca juga: Teriakan Agen Bank BUMN di Tebo Bikin Perampok Panik, Polisi Langsung Kejar Ringkus
Baca juga: Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi di Kerinci, Wabup Murison: Tingkatkan Kualitas