TRIBUNJAMBI.COM - Seorang siswi SMA nekat membuang darah dagingnya yang ia lahirkan seorang diri di rumahnya.
Usut punya usut, jasad bayi yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa itu merupakan hasil hubungan dengan pacarnya yang juga merupakan seorang pelajar.
Warga sebuah desa di Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, dikejutkan dengan penemuan jasad bayi pada Rabu (20/8/2025).
Jasad tersebut ditemukan di aliran sungai dalam keadaan membusuk.
Kecamatan Giriwoyo berjarak sekitar 47 kilometer dari pusat Kabupaten Wonogiri dan kurang lebih 77 kilometer dari Kota Solo, Jawa Tengah.
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap bahwa pelaku pembuangan bayi adalah ibu kandungnya sendiri, seorang siswi SMA berinisial DJ (16).
Dalam kasus anak di bawah umur, status pelaku disebut sebagai anak yang berkonflik dengan hukum dan penanganannya mengacu pada Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak.
DJ diketahui melahirkan bayi tersebut seorang diri di kamar mandi rumahnya pada Minggu (17/8/2025).
Lokasi rumah dan tempat jasad ditemukan hanya berjarak sekitar 500 meter.
Kehamilan tak Diketahui
Selama ini, kehamilan DJ tidak diketahui oleh keluarga maupun teman sekolahnya.
Polisi juga telah mengantongi identitas ayah sang bayi, yakni pacar DJ yang juga masih pelajar.
Setelah persalinan, bayi itu dihanyutkan ke saluran air.
DJ mengaku tidak mengingat apakah bayi masih hidup saat dibuang.
Saat ini, DJ belum dapat diperiksa karena mengalami infeksi pasca melahirkan.
Melahirkan tanpa bantuan tenaga medis memiliki risiko besar, mulai dari perdarahan, infeksi, hingga komplikasi serius.
Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sedewo, membenarkan bahwa pelaku masih berstatus pelajar dan berusia di bawah umur.
"Hamil tanpa sepengetahuan orang tuanya. Orang tua tidak mengetahui, ditutup-tutupi kehamilannya," ungkapnya, Jumat (22/8/2025), dikutip dari TribunSolo.com.
Sedang Banjir
Ia menambahkan, kondisi saluran air yang sedang banjir membuat pelaku lebih mudah membuang bayi.
"Parit itu sedang ada airnya, banjir. Pengakuannya dia lupa posisi dihanyutkan itu hidup atau tidak," imbuhnya.
Agung menyebut pelaku sebelumnya sempat memeriksakan kandungan dan sudah mengetahui hari perkiraan lahir (HPL).
Ia menegaskan, DJ telah mengakui perbuatannya. Saat ini penyidik masih melengkapi bukti-bukti serta memeriksa saksi-saksi.
Untuk memperkuat penyidikan, sampel DNA dari jasad bayi diambil dan akan dicocokkan dengan pelaku.
"Jadi akan dikuatkan dengan saksi dan bukti lain. Ditambah rencana cek DNA," tandasnya.
Tes DNA sendiri merupakan prosedur laboratorium untuk meneliti materi genetik seseorang melalui sampel biologis seperti darah, air liur, rambut, atau jaringan tubuh.
Sebelumnya, Camat Giriwoyo, Sundoro, menyampaikan bahwa jasad bayi ditemukan di belakang gubuk dekat sawah.
Sehari sebelumnya, ada warga yang melihat jasad tersebut namun mengira itu boneka sehingga tidak melapor.
"Jadi saksi lain saat melihat jasad bayi yang sebelumnya dianggap boneka itu telah dikerumuni lalat," tuturnya.
Setelah laporan masuk, penemuan jasad bayi ditangani oleh Polsek Giriwoyo.
Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pelajar Pembuang Bayi di Saluran Air di Giriwoyo Wonogiri Akui Melahirkan Tanpa Bantuan Orang Lain
(TribunSolo.com/Erlangga Bima)
Baca juga: Kades Beristri Nikahi Anak 16 Tahun yang Digerebek Bersamanya biar tak Dihukum
Baca juga: Warga Khawatir usai Anjing Rabies Gigit Sembilan Warga termasuk Seorang Anak
Baca juga: Santri Meninggal Peluk Al-Quran di Musala usai Ditikam Teman saat Tidur Dini Hari Tadi