TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 11 orang resmi ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Satu diantaranya yakni Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel.
Diketahui Noel merupakan loyalis Jokowi yang juga menjadi pendukung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.
Tak tanggung-tanggung pemerasan sertifikasi K3 ini, pemohon harus mengeluarkan uang berpuluh-puluh kali lipat demi mendapatkan sertifikat itu.
Awalnya tarif resmi sertifikasi K3 ini dari pemerintah hanya Rp 275 ribu, namun praktif di lapangan, para pekerja atau buruh harus mengeluarkan biaya hingga Rp6 juta.
Dilansir dari website Kemnaker, K3 adalah bidang yang berhubungan dengan kegiatan pencegahan dan perlindungan dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sertifikasi K3 dibutuhkan sebagai bentuk pengakuan keahlian di bidang K3.
Baca juga: Ekspresi Immanuel Ebenezer Pakai Baju Oranye dan Diborgol, Terima Uang Hasil Pemerasan Rp 3 Miliar
Baca juga: Malunya Wamenaker Immanuel Ebenezer Diteriaki Ketika Pakai Rompi Orange di KPK: Woi Cemen Banget
Baca juga: Reaksi Jokowi Usai Loyalisnya, Immanuel Ebenezer Kena OTT KPK, Rupanya Sudah Diperingatkan Serius
Adapun pihak yang wajib memiliki sertifikat K3 adalah pekerja atau calon pekerja di bidang HSE (Health, Safety, and Environment) atau sejenisnya.
Noel dan tersangka lainnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Kamis (21/8/2025). Noel diamankan di rumah dinasnya pada Kamis dini hari. Total KPK mengamankan 14 orang, namun yang ditetapkan tersangka sebanyak 11 orang.
"KPK kemudian menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka, yakni IBM, kemudian GAH, SB, AK, IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan), FRZ, HS, SKP, SUP, TEM, dan MM,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Setyo menyebutkan, 10 tersangka selain Noel adalah:
- Irvian Bobby Mahendro selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 Kemenaker tahun 2022-2025
- Gerry Adita Herwanto Putra selaku Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja Kemenaker
- Subhan selaku Subkoordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3 Kemenaker tahun 2020-2025
- Anitasari Kusumawati selaku Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja Kemenaker
- Fahrurozi selaku Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemenaker
- Hery Sutanto selaku Direktur Bina Kelembagaan Kemenaker 2021-2025
- Sekarsari Kartika Putri sleaku subkoordinator
- Supriadi selaku koordinator
- Temurila dari pihak PT KEM Indonesia
- Miki Mahfud dari pihak PT KEM Indonesia.
Dalam perkara ini, Noel diduga menerima aliran dana sebesar Rp 3 miliar. Uang tersebut berasal dari praktik pemerasan terkait pengurusan sertifikat K3.
Dalam jumpa pers di Gedung KPK, Noel tampak sudah mengenakan rompi tahanan dan ditampilkan bersama para tersangka lainnya. Selain itu, kedua tangan Noel terlihat sudah diborgol penyidik.
Konstruksi Perkara
Setyo menjelaskan, dalam perkara ini, KPK menduga ada praktik pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3 yang menyebabkan pembengkakan tarif sertifikasi.
"Dari tarif sertifikasi K3 sebesar Rp275.000, fakta di lapangan menunjukkan bahwa para pekerja atau buruh harus mengeluarkan biaya hingga Rp 6.000.000 karena adanya tindak pemerasan dengan modus memperlambat, mempersulit, atau bahkan tidak memproses permohonan pembuatan sertifikasi K3 yang tidak membayar lebih," kata Setyo.
KPK mencatat selisih pembayaran tersebut mencapai Rp 81 miliar yang kemudian mengalir kepada para tersangka.
Setyo mencontohkan, pada tahun 2019-2024, Irvian menerima Rp 69 miliar melalui perantara yang digunakan untuk belanja, hiburan, DP rumah, serta setoran tunai kepada Gerry, Herry, dan pihak-pihak lainnya.
Kemudian, Gerry diduga menerima Rp 3 miliar sepanjang 2020-2025, terdiri dari setoran tunai senilai Rp 2,73 miliar; transfer dari Irvian sebesar 317 juta, dan dua perusahaan di bidang PJK3 dengan total Rp 31,6 juta.
Lalu, Subhan diduga menerima aliran dana sejumlah Rp 3,5 miliar pada kurun waktu 2020-2025 dari sekitar 80 perusahaan di bidang PJK3.
Sementara, Anitasari Kusumawati menerima Rp 5,5 miliar pada tahun 2021-2024 dari pihak-pihak perantara.
Setyo menyebutkan, uang tersebut juga mengalir ke penyelenggara negara, termasuk Noel selaku Wamenaker senilai Rp 3 miliar, serta Farurozi dan Hery sebesar Rp 1,5 miliar.
Sita 22 Kendaraan
Dalam OTT tersebut, KPK menyita 22 kendaraan mewah, terdiri dari 15 mobil dan 7 motor yang kini berada di halaman Gedung Merah Putih KPK.
Di antara kendaraan itu, terdapat Nissan GT-R R35 berwarna biru yang dijuluki “Godzilla”, serta jajaran motor Ducati dan Vespa mencolok.
KPK juga menyegel ruangan di kantor Kementerian Ketenagakerjaan dan mengamankan sejumlah uang.
"Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati," kata Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis.
Loyalis Jokowi
Noel dikenal sebagai mantan aktivis yang menjadi loyalis Presiden ke-7 RI Jokowi. Ia adalah pendiri sekaligus Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), salah satu kelompok relawan militan pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 silam.
Kemudian di Pilpres 2024 lalu, Noel mendirikan kelompok relawan Prabowo Mania 08, untuk mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Terkait OTT Noel oleh KPK, Jokowi memberikan tanggapannya saat ditanya awak media, Jumat (22/8/2025).
Jokowi mengatakan dirinya mengapresiasi KPK atas penangkapan Immanuel Ebenezer.
“Saya sangat mengapresiasi kerja baik dari KPK dan kita semua harus menghormati proses hukum yang ada,” jelas Jokowi, di kediamannya, Sumber, Solo, Jumat (22/8/2025).
Jokowi tak menampik Noel merupakan salah satu pendiri organ relawan yang ikut memenangkannya menjadi presiden di Pilpres 2019.
Meski begitu, ia tetap meminta semua pihak agar mengikuti proses hukum yang sedang berlangsung.
“Benar (pernah jadi relawan Jokowi). Ikuti proses hukum yang ada,” tutur Jokowi.
Pernah Diingatkan Jokowi di Solo
Immanuel Ebenezer atau Noel dikenal luas sebagai Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), salah satu kelompok relawan militan pendukung Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Setelah mendirikan Jokowi Mania, Noel juga mendirikan Prabowo Mania 08.
Noel ikut berperan memenangkan pemilihan Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ia kemudian diangkat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pada Desember 2024 lalu, Noel sempat berkunjung ke kediaman Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, dalam rangka silaturahmi.
Ia menyebut pertemuan tersebut sebagai bentuk rasa hormat kepada Jokowi yang ia anggap sebagai “orang tua politik”.
"Pesannya Pak Jokowi waktu itu jelas, jangan korupsi. Itu pesan moral dan politiknya," kata Noel setelah pertemuan tersebut.
Ia juga dikenal aktif menyuarakan pembelaan terhadap buruh, dan sempat mengunjungi pabrik-pabrik yang terlibat konflik ketenagakerjaan di Karanganyar dan Sukoharjo.
Namun, penangkapan ini menjadi pukulan telak bagi citra politik dan moral yang selama ini dibawanya, terlebih mengingat rekam jejaknya yang lantang mengingatkan publik dan pengusaha untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan.