Menurut Edison, setelah dilakukan pengkajian secara menyeluruh, tidak ditemukan unsur pelecehan terhadap bendera Merah Putih.
Kendati demikian, ia menyayangkan beredarnya potongan video tersebut.
“Kami sudah menerima laporan resmi dari kepala madrasah.
Kepala MAN 1 Padang juga telah menyampaikan permohonan maaf karena video yang beredar menimbulkan persepsi keliru,” ujarnya.
Edison menegaskan, Kemenag akan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran penting untuk memperkuat pemahaman siswa terkait nasionalisme.
“Kami terus menekankan pentingnya menanamkan cinta tanah air dan penghormatan terhadap lambang negara di madrasah maupun pesantren,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Padang, Afrizal, juga memberikan klarifikasi.
Ia memastikan kegiatan tersebut merupakan bagian dari ujian Pramuka, bukan upaya merendahkan bendera Merah Putih.
“Itu bukan tindakan pengguntingan dengan maksud melecehkan, tetapi bagian dari ujian integritas untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap bendera Merah Putih.
Hanya saja, mereka salah menafsirkan instruksi.
Yang jelas, tidak ada sedikitpun unsur kebencian atau penghinaan terhadap bendera,” tandasnya.