Lahan ini akan menjadi "bom waktu" ekologis yang rentan menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pencemaran air asam tambang yang berlangsung selama puluhan tahun.
Tantangan Sosial: Potensi meningkatnya angka kemiskinan dan masalah sosial lainnya sebagai akibat dari hilangnya mata pencaharian utama masyarakat.
6. Esai Singkat: Emas Hitam Jambi, Berkah yang Menuntut Pertanggungjawaban
Provinsi Jambi berdiri di atas hamparan "emas hitam" yang melimpah. Batu bara, selama dua dekade terakhir, telah menjadi mesin penggerak utama perekonomian, menyumbang pendapatan signifikan bagi daerah dan membuka ribuan lapangan pekerjaan.
Dari perut bumi di Sarolangun hingga Batanghari, komoditas ini digali tanpa henti, mengirimkan denyut ekonomi hingga ke pelosok-pelosok desa. Namun, di balik kilaunya, tersimpan cerita tentang konsekuensi yang harus dibayar mahal.
Kilau ekonomi batu bara nyatanya tidak mampu menyilaukan mata masyarakat dari dampak negatif yang ditimbulkannya.
Jalan-jalan provinsi yang hancur lebur dilindas truk-truk raksasa, kemacetan parah yang melumpuhkan aktivitas warga, serta debu hitam yang menyesakkan pernapasan telah menjadi pemandangan sehari-hari.
Di sisi lain, lanskap hijau Jambi perlahan terkoyak, menyisakan lubang-lubang tambang menganga yang mengancam kelestarian lingkungan dan sumber air untuk generasi mendatang. Konflik antara kepentingan ekonomi jangka pendek dan keberlanjutan hidup jangka panjang menjadi sebuah dilema yang tak terhindarkan.
Data menunjukkan bahwa sumber daya ini tidaklah abadi. Dengan cadangan terbukti yang diperkirakan akan habis dalam waktu kurang dari satu dekade, Jambi kini berada di persimpangan jalan. Ketergantungan yang berlebihan pada sektor ini adalah sebuah pertaruhan besar.
Ketika cadangan emas hitam ini kering, provinsi ini terancam menghadapi krisis ekonomi, lonjakan pengangguran, dan warisan kerusakan lingkungan yang sulit dipulihkan.
Oleh karena itu, ini adalah momen krusial bagi Jambi untuk merancang masa depannya. Diversifikasi ekonomi ke sektor-sektor yang lebih berkelanjutan seperti agribisnis, pariwisata, dan industri kreatifbukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan.
Penegakan hukum yang tegas terhadap kewajiban reklamasi pascatambang dan perencanaan transisi ekonomi yang matang adalah kunci untuk memastikan bahwa ketika era batu bara berakhir, Jambi tidak hanya ditinggalkan dengan cerita tentang kemakmuran sesaat, tetapi juga dengan fondasi yang kuat untuk terus tumbuh dan berkembang secara lestari.
Disclaimer
1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.
2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.
3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.
Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 74 : UMKM