Polemik di Papua

KONTAK TEMBAK Pecah di Lanny Jaya, 2 Pentolan KKB Papua Tewas Tertembak: Kakak Beradik

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komando Operasi (Koops) Habema berhasil melumpuhkan dua pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau KKB Papua. Aksi kedua terhenti dalam baku tembak sengit di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Komando Operasi (Koops) Habema berhasil melumpuhkan dua pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau KKB Papua.

Aksi kedua terhenti dalam baku tembak sengit di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. 

Kedua anggota OPM yang tewas tersebut adalah kakak beradik, Mayer Wenda alias Kuloi Wonda dan adiknya, Dani Wenda.

Peristiwa itu dijelaskan Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono.

Kata dia, kontak tembak terjadi saat tim gabungan hendak melakukan penangkapan. 

Kedua pelaku melawan dengan senjata api.

Sehingga aparat terpaksa mengambil tindakan tegas.

"Saat akan dilakukan penangkapan, yang bersangkutan beserta rekannya melakukan perlawanan bersenjata sehingga diambil tindakan tegas dan terukur," ujar Letkol Iwan, Rabu (6/8/2025).

Akibat kontak tembak tersebut, Mayer Wenda tewas di tempat, bersama adiknya, Dani Wenda. 

Baca juga: KKB Papua Tangkap dan Hajar Warga Sipil, Klaim Sebagai Mata-mata Militer Indonesia

Baca juga: PEMUDA di Jaksel Didatangi TNI-Polri Setelah Kibarkan Bendera One Piece

Baca juga: ASN Kemenag dan Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88, Diduga Terlibat Aksi Terorisme

Kedua jenazah saat ini telah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk diproses lebih lanjut.

Keberhasilan ini, lanjut Letkol Iwan, merupakan bukti komitmen Koops Habema dalam menjaga kedamaian dan rasa aman bagi masyarakat Papua, terutama menjelang perayaan HUT ke-80 RI.

TNI Bertindak Tegas Demi Keamanan Masyarakat

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa TNI akan terus menindak tegas KKB Papua sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. 

Tindakan tersebut, menurutnya, hanya akan diterapkan kepada pihak-pihak yang melakukan perlawanan atau mengancam keselamatan masyarakat dan aparat keamanan.

"Keamanan masyarakat Papua adalah prioritas kami."

"Setiap ancaman akan ditindak tegas demi menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas jenderal bintang dua dari Kopassus tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini