TRIBUNJAMBI.COM - Jejak kejahatan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali terkuak.
Hal itu setelah salah satu anggotanya, Wanggol Sobolim (22), yang baru-baru ini ditangkap.
Dia terbukti terlibat dalam serangkaian aksi penganiayaan dan pembunuhan brutal terhadap warga sipil di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Wanggol sendiri mengaku telah bergabung dengan kelompok separatis tersebut sejak tahun 2022.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani.
Dia menyampaikan itu berdasarkan hasil interogasi intensif yang dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz-2025.
"Pelaku diduga terlibat dalam dua tindak pidana berat di Kabupaten Yahukimo, yakni penganiayaan terhadap Agustinus Lambi dan pembunuhan terhadap La Jahari pada 2 Mei 2025," ujar Brigjen Pol Faizal Ramadhani, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/8/2025).
Wanggol Sobolim, yang merupakan warga Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, mengaku bergabung dengan KKB Papua yang menamakan diri Bataylon Sibilia sejak tiga tahun lalu.
Baca juga: KKB Papua Akui 3 Angota Tewas Melawan TNI: Meninggal dalam Kontak Senjata
Baca juga: Bendera One Piece Guncang HUT RI ke-80, Ketua MPR: Ekspresi Kreativitas, Hati Tetap Merah Putih
Baca juga: HAMAS Tolak Gantungkan Senjata: Palestina Berdaulat Jadi Harga Mati
Brigjen Pol Faizal Ramadhani secara tegas menyebut Wanggol sebagai "pelaku utama dari dua aksi kriminal yang menewaskan warga sipil di Kabupaten Yahukimo."
Dari hasil interogasi mendalam, terungkap detail mengerikan dari kejahatan yang dilakukan Wanggol.
Pada tanggal 30 Januari 2025, Wanggol menjadi pelaku tunggal dalam pembunuhan tragis terhadap La Jahari di kawasan Jalan Gunung, Yahukimo.
Sementara itu, pada 2 Mei 2025, ia tidak sendiri.
Bersama dua rekannya, Ben Sobolim dan Kasimbi Silak, Wanggol melakukan penyerangan brutal terhadap Agustinus Lambi, seorang sopir pengangkut galon air.
Penyerangan ini terjadi di kawasan Perumahan Sosial Jalan Poros Lagpon KM 4.
"Aksi ini didahului oleh pelaku dengan mengkonsumsi minuman keras (miras), lalu dilanjutkan dengan pelemparan batu, penikaman korban, dan perampasan telepon genggam," jelas Brigjen Pol Faizal, merinci kekejaman yang dilakukan.
Setelah melancarkan aksinya, para pelaku melarikan diri dan bersembunyi di Kali Braza.
Baca juga: SENJATA Prajurit yang Gugur 2019 Berhasil Direbut Kembali, 3 KKB Papua Tewas dalam Operasi TNI
Baca juga: PERINGATAN KERAS Bagi Pengibar Bendera One Piece: Bisa Dipidana
Penangkapan Wanggol Sobolim dan terungkapnya keterlibatannya dalam serangkaian kejahatan ini memperkuat komitmen aparat dalam menjaga keamanan di Bumi Cenderawasih.
Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan bahwa hasil interogasi ini menjadi bukti nyata.
"Hasil interogasi ini merupakan bukti bahwa pendekatan hukum tetap menjadi fokus utama dalam menjaga stabilitas keamanan dan keadilan di tanah Papua," tutupnya.
Dia bertekad Satgas Damai Cartenz untuk terus memberantas aksi kekerasan yang dilakukan KKB demi terciptanya kedamaian bagi masyarakat Papua.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: PEMUDA di Tuban Didatangi Aparat Gegara Ikuti Trend Bendera One Piece
Baca juga: Pemprov Jambi Kejar Target 380 Titik Program Makan Bergizi Gratis, Baru Terealisasi 251 Lokasi
Baca juga: Remaja 18 Tahun di Bengkulu Tega Habisi Nyawa Ibunya saat Salat, Mengaku Kesurupan