TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Atap rumah-rumah beterbangan ketika angin puting beliung melanda tiga desa di Kecamatan Kayu Aro, Kerinci, pada Sabtu (2/8/2025) siang.
Total, sebanyak 109 bangunan terdampak. Sejumlah bangunan roboh. Lima orang mengalami luka-luka.
Bencana angin puting beliung itu melanda wilayah Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, pada Sabtu (2/8/2025).
Terjangan angin kencang sekira pukul 14.30 WIB itu menyebabkan puluhan rumah warga rusak berat, atap seng beterbangan, dan bangunan roboh berserakan.
Salah satu titik terdampak paling parah berada di kawasan Pasar Kerisik Rio, Kayu Aro.
Dari video yang beredar, tampak atap rumah dan bangunan hancur, besi dan seng berserakan, serta barang dagangan tertimbun reruntuhan.
"Angin sangat kencang, datang tiba-tiba. Kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang, hanya bisa lari keluar rumah," ujar Nisa, warga yang rumahnya rusak parah, Sabtu (2/8/2025).
Beberapa pedagang juga mengaku mengalami kerugian karena kios mereka hancur diterjang angin.
Beberapa di antaranya kehilangan stok dagangan karena tertimpa puing bangunan.
Camat Kayu Aro, Adlizar mengakui telah mendapat informasi dari Kades.
Ia mengatakan ada ratusan atap rumah di Kersik Tuo lepas usai angin puting beliung melanda lokasi itu.
"Kejadian ini sudah kita laporkan ke BPBD Kabupaten Kerinci," katanya singkat.
Tidur di Bawah Terpal
Musibah angin puting beliung yang menerjang wilayah Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, terus menyisakan duka mendalam bagi warga terdampak.
Lebih 100 rumah terdampak, sebagian bahkan mengalami rusak parah. Hingga kini, sejumlah warga terpaksa bertahan tidur di bawah atap terpal seadanya.
Kades Karsik Tuo, Sigit Purnomo menyampaikan, pasca-puting beliung yang terjadi pada Sabtu siang kemarin, saat ini masyarakat setempat sedang bergotong royong membantu memperbaiki rumah warga yang rusak terkena angin puting beliung.
"Saat ini masyarakat sedang gotongroyong. Kita memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan," ujarnya, Minggu (3/8/2025).
Katanya, pada umumnya kerusakan yang dialami yakni, atap rumah lepas habis terbawa angin terbang.
"Malam tadi masyarakat yang terkena musibah tidur dibawah atap terpal. Atap rumah yang terlepas ditutup pakai terpal.
Sebagian ada yang numpang tidur di rumah tetangga," tambahnya.
Lanjutnya, terpal tersebut didapatkan dari bantuan pemerintah setempat yang turun langsung meninjau keadaan para korban.
"Kita masih menunggu bantuan lainnya berupa seng dan kayu," ungkapnya lagi.
Berdasarkan data sementara dari pihak BPBD Kerinci, terdapat tiga desa yang terdampak angin puting beliung: Desa Sangir, Batang Sangir, dan Kersik Tuo.
Dari tiga desa di kecamatan Kayu Aro itu, total 109 bangunan terdampak, dengan rincian 36 rumah rusak berat, 20 unit rumah rusak sedang, dan 53 unit rumah rusak ringan.
Tidak ada korban jiwa dilaporkan akibat kejadian ini, namun lima orang luka-luka.
"Untuk korban jiwa tidak ada, hanya ada 5 orang yang luka dari musibah tersebut," ujar Bupati Kerinci, Monadi yang turun langsung ke lokasi kejadian.
Diungkapkannya, bantuan sementara telah dibagikan pada Sabtu sore, berupa terpal dan makanan siap saji. Sedangkan bantuan lanjutan diberikan pada Minggu (3/8).
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak panik, agar bisa mengambil langkah penyelamatan diri dengan tepat,” pesan Bupati Monadi
Hingga kemarin, pendataan masih berlangsung. Tim gabungan bekerja siang malam membantu evakuasi, menyuplai logistik, dan menghadirkan pendampingan psikologis bagi para korban.
(Tribunjambi.com/Herupitra)
Baca juga: Kronologi Angin Puting Beliung Sapu Puluhan Rumah di Kayu Aro Kerinci Jambi
Baca juga: Pasien Kritis Meninggal Diduga karena tak Ditangani, Kepala Puskesmas Dicopot
Baca juga: Pemuda ini Didatangi Polisi hingga Intel Kodim gara-gara Kibarkan Bendera One Piece