Dalam kesempatan itu, Jokowi banyak bercerita mengenai pengalaman kuliahnya, mulai dari skripsi, Kuliah Kerja Nyata (KKN), hingga para dosen pembimbing yang pernah mendampinginya.
Menariknya, di awal sambutannya, Jokowi sendiri sempat menyinggung isu ijazah palsu yang beredar.
"Mengenai nostalgia saya lihat senang semuanya. Tapi jangan senang dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan," ujar Jokowi dalam sambutannya, disambut tawa dan sorak sorai para alumni yang hadir.
Untuk diketahui, Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2831/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA. Dalam kronologi yang disampaikan Jokowi saat membuat laporan, terdapat lima nama.
Mereka adalah Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tyassuma, dan Kurnia Tri Royani.
Respons Rekan Jokowi
Keyakinan akan keaslian ijazah Jokowi juga ditegaskan oleh rekan Jokowi lainnya, Mustoha Iskandar.
"Asli pasti, wong temen-temennya banyak masih hidup. Kita satu kelas semua," kata Mustoha yakin.
Mustoha juga membenarkan bahwa pada masa itu, Fakultas Kehutanan UGM tidak memiliki jurusan formal sejak awal.
"Memang kehutanan gak ada jurusan. Jurusannya itu sudah semester akhir, ambil matkul apa, lalu topik skripsinya apa," jelasnya.
Ia pun menyayangkan pihak-pihak yang mempermasalahkan jurusan teknologi kayu, yang sebenarnya merupakan peminatan atau sebutan informal dari Teknologi Hasil Hutan.
"Memang waktu itu peminatan sebutannya teknologi kayu, secara formal nama jurusan teknologi hasil hutan, tapi orang lebih senang menyebutnya teknologi kayu.
Rismon ngerti apa, saya ini alumni kehutanan, saya temannya kok," ujar Mustoha dengan nada geram, merujuk pada Rismon Sianipar.
Kegeraman Mustoha juga ditujukan kepada Roy Suryo Cs yang kerap menuding teman-teman Jokowi sebagai "settingan."
"Masa kita dibilang settingan hanya demi seorang Jokowi, gak waras ini orang," ketusnya.
Mustoha juga berbagi kenangan saat sering mendaki gunung bersama Jokowi di masa kuliah.
"Dalam satu periode dalam kuliah itu beberapa kali naik gunung," pungkas Mustoha, semakin menguatkan bukti kebersamaan mereka di bangku kuliah.