Berita Viral

EMOSI Menteri Bahlil Dipermalukan Dirjen dan Dirut PLN di Rapat DPR: Masih Mau Jadi Dirjen Kau?

Penulis: Tommy Kurniawan
Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EMOSI Menteri Bahlil Dipermalukan Dirjen dan Dirut PLN di Rapat DPR: Masih Mau Jadi Dirjen Kau?

TRIBUNJAMBI.COM - Emosi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia berujung makian kepada Dirjen dan Dirut PLN.

Ya, kemarahan Menteri Bahlil kepada pejabat PLN, khususnya Darmawan Prasodjo di rapat kerja Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7/2026).

Wajar saja, Menteri Bahlil tak mendapat data terbaru dari anak buahnya maupun direksi PLN mengenai jumlah desa yang menjadi sasaran swasembada energi.

Tak itu saja, Menteri Bahlil pun meminta bawahannya untuk segera menemuinya usai rapat selesai.

Bahlil pun menyayangkan kinerja petinggi PLN yang tak sesuai harapannya.

Menurutnya kinerja mereka sudah tidak benar.

“Ini enggak tahu, Dirjen saya yang enggak benar atau Dirut PLN-nya yang enggak benar," kata Bahlil, dikutip dari Warta Kota.

Baca juga: SURAT Terakhir Devita Sari Sebelum Loncat dari Jembatan, Ada Nama Dosennya Ditulis: Aku Pergi Ya

Baca juga: CURHAT Pramugari Sisi Gelap Penerbangan Selama Ini Tak Terbongkar: Pilot dan Pramugari Sudah Biasa

Baca juga: Profil Austin, Peserta Clash of Champions Season 2 yang IPK-nya Lebih dari 4

Awalnya Bahlil menyampaikan visi besar Presiden RI Prabowo Subianto mengenai swasembada energi di desa-desa.

"Nah saya sampaikan kepada Bapak Presiden, atas arahan dan visi besar Presiden tentang swasembada energi jadi energi ini harus juga diletakkan di desa-desa,” ujarnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, ada sekitar 5.600 desa yang harus menjadi target swasembada energi.

Kemudian Bahlil sempat kebingungan karena PLN menyampaikan laporan berjumlah 10 ribu desa.

“Dan dalam hitungan kami ada sekitar 5.600 desa yang harus kita lakukan. Tapi saya dapat laporan katanya PLN 10.000 desa ya? Oh 10.000? Ini tambang? 10.000?” ucapnya.

Setelah kebingungan, Bahlil kemudian marah kepada jajaran direksi PLN dan dirjen Kementerian ESDM.

Bahkan dia meminta kedua pihak menemuinya.

"Kalian habis ini ketemu sama saya, kurang ajar kalian ini. Masih mau jadi dirjen kau? Ini direksi PLN kelihatannya baru juga jadi materinya baru, padahal dirut-nya cuma satu, enggak berubah-ubah," sambungnya.

Bahlil pun melanjutkan dengan membeberkan arahan Prabowo agar desa-desa yang belum ada listriknya harus dipasang PLTS.

"Dan desa-desa yang belum ada jaringannya itu tidak perlu menarik jaringan dari ibu kota, kabupaten, atau kecamatan, tapi kalau dia mempergunakan PLTS, maka jaringan lokal saja yang kita pakai," jelasnya.

"Nah nanti itu bahas bersama-sama Kemenkeu nanti biayanya nanti akan lewat ESDM. Selama ini kan ditaruh di PLN, dianggap itu anggaran PLN, itu anggaran negara. Dan programnya harus mengikuti by design rencana pemerintah yang diputuskan oleh Bapak Presiden dengan melihat skala prioritas," imbuh Bahlil.

MELEDAK Emosi Menteri Bahlil, Dirjen dan Dirut PLN Habis Dimaki di DPR: Kurang Ajar Kalian! (ist)

Sebelumnya, Bahlil menjadi sorotan karena diduga tak disalami Presiden RI Prabowo Subianto.

Terhitung ada dua kali momen mereka yang disoroti.

Di antaranya, momen saat Prabowo diduga tidak menyalami Bahlil pada pertengahan Juni 2025.

Selain itu yang terbaru, Prabowo melontarkan sindiran berbungkus canda dengan menyebut Bahlil bernasib baik karena masih menjabat sebagai menteri.

Momen kala Prabowo diduga tidak bersalaman dengan Bahlil sempat beredar viral di media sosial.

Saat itu, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang berada di dekat mereka pun terlihat hanya memperhatikan keduanya.

Momen Prabowo tak salami Bahlil ini tertangkap kamera ketika Presiden akan terbang ke Singapura, Minggu (15/6/2025).

Saat Prabowo hendak terbang ke Singapura, ada sejumlah pejabat yang mengantarkan, di antaranya ada Wakil Presiden, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara RI Prasetyo Hadi, Menteri Bahlil, dan Menteri Luar Negeri RI Sugiono. 

Dikutip dari tayangan video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo awalnya turun dari mobil Maung Garuda Limousine karya PT Pindad bernopol RI 1 saat tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. 

Saat keluar dari mobil, Prabowo disambut Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, Bahlil, dan Sugiono.

Selanjutnya, Prabowo berjalan menuju pesawat didampingi Gibran dan menteri-menteri tersebut.

Sebelum menaiki pesawat, sejumlah menteri terlihat sempat mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Prabowo. 

Awalnya, Prabowo tampak menyambut salam tangan dari Gibran. 

Namun, ketika giliran Bahlil yang mengulurkan tangan, Prabowo tampak tak menyambutnya dan jarinya hanya menunjuk Bahlil.

Meski tak terdengar apa yang dikatakan Presiden, terlihat mulut Prabowo Subianto mengeluarkan beberapa patah kata.

Ia langsung beralih salaman dengan Prasetyo Hadi, dan terakhir menyambut tangan Sufmi Dasco Ahmad. 

Potongan video pelepasan Presiden Prabowo oleh Gibran, Bahlil, Sufmi Dasco, dan Prasetyo Hadi tersebut beredar di media sosial.

Tak sedikit warganet yang menduga jabatan tangan Bahlil ditolak oleh Prabowo.

Berita Terkini