Berita Jambi

Gamam PKL Pascapenertiban Talang Banjar Jambi: di dalam Sepi Pembeli, Angso Duo Amat Jauh

Penulis: tribunjambi
Editor: Mareza Sutan AJ
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBERSIHAN - Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi melakukan pembersihan di sekitar Jalan Orang Kayo Pingai, Talang Banjar, pada Rabu (11/6). Kawasan itu menjadi lokasi penertiban pedagang kaki lima, Selasa (10/6).

Bahu Jalan Orang Kayo Pingai, sebelum penertiban, menjadi lokasi bagi para PKL berjualan.

Kondisi ini berdampak pada kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.

Pemerintah Kota Jambi berencana untuk melakukan revitalisasi kawasan dan upaya pengembalian fungsi jalan sebagai ruang yang tertib, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

Masih Ada yang Coba Jualan

Camat Jambi Timur, Syukri yang memantau Jalan Orang Kayo Pingai tidak menampik masih ada pedagang yang mencoba berjualan pada Rabu (11/6) pagi.

"Tadi pagi memang ada beberapa orang yang coba jualan tapi langsung kita tertibkan," ujarnya.

Sejatinya, penertiban ini dilakukan bertahap selama empat hari, 10-13 Juni 2025.

Selama waktu tersebut juga, Pemkot Jambi masih membuka posko pendaftaran PKL yang akan berjualan di Pasar Talang Banjar dan maupun Angso Duo.

Syukri juga memastikan para PKL akan mendapatkan lapak yang baik.

Dari data yang ada, tercatat 450 lapak tersedia di Pasar Angso Duo dan 500 lapak di dalam Pasar Talang Banjar.

Setelah penertiban, lalu lintas di jalan tersebut terpantau lancar.

"Biasanya di sini itu macet, mana kumuh lagi. Syukurlah sekarang sudah baik kondisinya," kata Yudi, satu di antara pengguna jalan.

Gubernur: bukan Mengusir

PENERTIBAN - Gubernur Jambi Al Haris dan Wali Kota Jambi Maulana saat penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Talang Banjar, Selasa (10/06/2025) pagi. (Humas Pemprov Jambi)

Gubernur Jambi, Al Haris menyebut, penertiban PKL ini bukan bentuk pengusiran, melainkan pengaturan agar aktivitas ekonomi tetap berjalan tanpa mengganggu fungsi jalan dan saluran air yang ada.

"Bukan mengusir, tapi menata dan mengatur pedagang. Jangan sampai ada air yang tergenang, karena semua harus tertib. Kalau cinta Kota Jambi, maka harus mau diatur,” ujar Gubernur Al Haris.

Halaman
123

Berita Terkini