TRIBUNJAMBI.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan tanggapan usai dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait kebijakannya yang memasukkan anak nakal ke barak militer.
Dia sebelumnya dilaporkan Adhel Setiawan, wali murid yang merasa tidak terima anaknya mendapatkan pendidikan karakter tersebut.
Laporan ini diajukan Adhel, warga Bekasi yang juga orang tua siswa pada Kamis (5/6/2025).
Sebelumnya dia sempat viral karena melaporkan gubernur pencetus masukkan anak nakal ke barak militer itu dilaporkan ke Komnas HAM.
Kali ini dia mendatangi kantor polisi dengan membawa alasan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak yang dilakukan gubernur warga Jawa Barat itu.
Lantas bagaimana respon Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jawa Barat usai dilaporkan ke Bareskrim Polri?
Dedi Mulyadi menanggapi pelaporan dirinya itu dengan santai.
Dedi Mulyadi mengaku tak gentar dengan berbagai upaya untuk memidanakannya. Hal itu diungkapkan Dedi melalui akun Instagram-nya yang tayang pada Sabtu (7/6/2025).
Baca juga: KONTROVERSI Barak Militer Dedi Mulyadi Memanas, Kini Gub Jabar Dilaporkan ke Bareskrim Polri
Baca juga: Profil Adhel Setiawan, Wali Murid Seret Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polri, Sosoknya Sempat Viral
Baca juga: Pentolan KKB Papua Bantah Minta Rp5 Miliar ke Gubernur, Egianus Kogoya: Itu Hoaks, Stop Membangun
"Saya sampaikan ya kepada semuanya, berbagai upaya yang diarahkan pada diri saya baik kritik, saran, bully, nyinyir atau upaya mempidanakan diri saya, enggak usah ditanggapi dengan emosi."
"Kita hadapi dengan rileks saja, mungkin mereka lagi mau mencari perhatian dan bagi saya meyakini apa yang dilakukan adalah upaya-upaya mencintai seluruh rakyat Jawa Barat dan mencintai generasi mudanya," katanya.
Dedi Mulyadi juga mengaku memiliki mental kuat menghadapi pihak-pihak yang ingin menyerang kepemimpinannya.
Ia meminta setiap pemimpin yang mengambil tindakan untuk tidak dihakimi secara beramai-ramai.
"Jangan sampai setiap orang yang mengambil tindakan, ramai-ramai 'digebukin'. Kalau mentalnya kayak saya enggak ada masalah. Tapi, kalau mentalnya lemah, orang di Indonesia ini tidak akan ada yang mau ngurusin oran glain karena takut disalahkan," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kini harus menghadapi masalah hukum serius terkait kontrovensi dari kebijakannya.
Dia dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak.