TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN – Maraknya kasus judi online (judol) dan penyalahgunaan narkotika menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Batanghari.
Bupati Batanghari Mhd Fadhil Arief menegaskan, penanganan dua persoalan tersebut tak cukup hanya dengan nasihat atau imbauan.
Menurut Bupati, judol dan narkoba kini semakin mengkhawatirkan karena telah menyasar generasi muda, yang seharusnya menjadi penerus bangsa.
"Kalau di desa-desa, misalnya ada kehilangan barang seperti meteran PDAM, biasanya itu jadi indikator adanya pemain narkoba atau judi online di sana," kata Fadhil Arief, Kamis (17/4/2025).
Ia menambahkan, meskipun belum ada data pasti soal jumlah korban atau pelaku di Batanghari, keyakinan masyarakat terhadap pola-pola tersebut cukup kuat sebagai penanda.
Pemerintah Kabupaten Batanghari sendiri mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi persoalan ini. Namun, Bupati menyadari, pendekatan melalui ceramah atau himbauan saja tidak efektif.
“Karena itu, kita mendorong kegiatan seni dan olahraga melalui pelatih-pelatih tangguh yang kita angkat. Ini sekaligus menjadi sarana bagi anak-anak muda kita untuk menyalurkan energi mereka ke hal-hal yang positif,” jelasnya.
Selain melalui jalur seni dan olahraga, pihaknya juga akan menggandeng berbagai badan usaha agar turut serta dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah narkoba dan judi online.
“Tidak hanya nasihat dan masukan, tetapi juga harus ada solusi konkret agar mereka benar-benar bisa berpindah ke arah yang lebih positif,” tegasnya.
Fadhil Arief menilai, keberhasilan dari berbagai upaya ini dapat dilihat dari menurunnya angka kriminalitas, khususnya pencurian.
“Kalau angka kriminalitas menurun, berarti sudah banyak yang terselamatkan,” pungkasnya.
Baca juga: Lisa Mariana Mati Kutu, Ayah Kandung dari Anaknya Seorang Narapidana, Hotman Paris: Ada Bukti WA
Baca juga: Penumpukan Angkutan Kendaraan di Pelabuhan Roro Tungkal Jambi Mencapai 333 Unit
Baca juga: Bertahun-tahun Paman Nodai 2 Keponakan, Korban Teriak Minta Tolong