DPR RI Tak Temui Pendemo
Hingga petang, massa aksi semakin ramai. Massa memadati gerbang masuk Gedung DPR/MPR RI, menyampaikan orasi, hingga membakar ban.
Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, Jakarta Selatan, menuju Slipi, Jakarta Barat pun sempat ditutup.
Hal yang sama juga berlaku untuk Tol Dalam Kota dengan arah serupa.
Teriakan revolusi terus menggema meski massa tak menggunakan mobil komando dan pengeras suara.
Begitu juga dengan ikrar Sumpah Pemuda dan tembang “Buruh Tani” yang turut dikumandangkan.
Tidak lupa, massa mengangkat tangan kiri sebagai simbol perlawanan.
Namun, tak ada satu pun perwakilan DPR RI yang menemui massa aksi. Oleh karenanya, massa menaiki pagar dan menembakkan petasan ke arah polisi yang tengah berjaga di dalam area kantor parlemen.
Polisi pun langsung menembakkan water cannon melalui kendaraan taktis yang telah disiapkan.
Beberapa peserta aksi lantas menyingkir dari pagar.
Namun, tak lama, massa kembali mendekat. Mereka kompak mengeluarkan payung agar water cannon tak langsung mengenai badan.
Momen buka puasa di depan Gedung DPR RI sore itu pun sempat diiringi dentuman petasan.
Tak berselang lama, sekitar pukul 18.30 WIB, mobil taktis datang dari arah Slipi untuk membubarkan massa.
Polisi menyusuri Jalan Gatot Subroto hingga Jembatan Ladokgi, menembakkan water cannon agar massa bubar.
Namun, tindakan ini mendapat perlawanan dari peserta aksi.