Polemik di Papua

Kapendam XVII/Cendrawasih Sebut KKB Papua Penjahat Kemanusiaan, Biadab: Tewaskan 6 Guru dan Nakes

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERI TANGGAPAN: Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan memberikan komentar pedas ke KKB Papua. Dia mengatakan KKB Papua yang melakukan penyerangan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan biadab dan tidak berperikemunisiaan. (Ist)

Terkait itu, Komnas TPNPB-OPM 
mengklaim mereka telah melakukan penyerangan tersebut.

Sebelumnya beredar kabar terkait penyerangan dengan membakar bangunan sekolah dan rumah hingga aksi pembunuhan terhadap guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Anggruk pada Jumat sekitar pukul 16.00 WIT. 

Baca juga: KKB Papua Serang Yahukimo, 46 Guru dan Nakes Dievakuasi, 6 Asal NTT Tewas di Sekolah yang Dibakar

Kabar itu menyebutkan enam guru dan nakes meninggal dunia serta dua orang lainnya melarikan diri dan belum diketahui nasibnya.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengakui perbuatan keji itu berdasarkan laporan yang diterima pihaknya dari Papua Intelijen Service (PIS) TPNPB di Yahukimo.

Laporan yang diterima pada Sabtu (22/3/2025) itu menyebut pasukan TPNPB-OPM dari Kodap XVI Yahukimo telah melakukan pembunuhan terhadap enam orang guru. 

Serta membakar rumah-rumah yang mereka tuding digunakan sebagai tempat tinggal intelijen atau mata-mata Indonesia.

“Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB menanggapi pernyataan Panglima TNI yang menyatakan bahwa semua guru-guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Papua adalah anggota TNI,” kata Sebby dalam rilis yang dikeluarkan, Sabtu (22/3/2025).

“Maka penyerangan dan pembunuhan yang dilakukan oleh TPNPB terhadap enam guru dan pembakaran rumah-rumah di Distrik Anggruk adalah tepat sasaran,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak enam orang guru dikabarkan meninggal dunia akibat diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk pada Jumat, 21 Maret 2025.

Informasi ini beredar luas setelah sejumlah warga Yahukimo mendapat kabar terkait aksi penyerangan yang dilakukan oleh KKB di Distrik Anggruk. Aksi penyerangan dilakukan KKB dengan membakar sekolah SD YPK Anggruk dan rumah guru.

Adapun informasi terkait korban meninggal dunia belum diperoleh secara lengkap, hanya saja korban disebutkan merupakan warga asal Kupang, Flores dan Atambua.

Informasi kejadian penyerangan dan pembakaran sekolah maupun rumah guru, dilakukan KKB yang berjumlah sekitar 20 orang. Mereka juga terlihat membawa senjata api.

Motif penyerangan itu diduga karena tidak diberikan uang oleh masyarakat Distrik Anggruk saat kelompok tersebut meminta uang kepada masyarakat, masyarakat sendiri pun tidak memiliki uang untuk diberikan.

Baca juga: OTK Diduga KKB Papua Lepaskan Tembakan di Intan Jaya, Warga Panik, Situasi Mencekam

Bahkan, dampak dari kabar penyerangan KKB membuat warga Yahukimo dari Distrik Pronggoli dan Distrik Panggema terpaksa mengungsi, bahkan ada yang mengungsi hingga ke Jayapura maupun Wamena.

Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, mengaku pihaknya belum bisa memastikan kebenaran kabar maupun informasi tentang aksi pembunuhan terhadap guru dan nakes di Distrik Anggruk.

Halaman
1234

Berita Terkini