Baca tanpa iklan
TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO- Lantai Jembatan Bailey di Desa Sirih Sekapur Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo sudah selesai dikerjakan.
Namun, jembatan belum bisa dilalui dikarenakan saat ini masih dalam pengerjaan landasan naik turun kendaraan (oprit).
Jembatan bailey hanya mampu menopang beban 20 ton, keluar masuk kendaraan secara bergantian.
Baca juga: Jembatan Bailey Jambi-Sumbar Masih Belum Bisa Dilalui, Pemasangan Girder dan Lantai Terhambat Hujan
Hingga saat ini, kendaraan sudah mengantri panjang disekitar jembatan berharap jembatan tersebut bisa dilalui.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi, Ibnu Kurniawan memastikan akan mengupayakan semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Kita upayakan secepatnya," singkatnya, Selasa (11/3/2025).
Diketahui, jalan lintas sumatera Km 58 amblas akibat hujan deras diwilayah tersebut beberapa waktu yang lalu.
BPJN mengambil langkah dengan cara membuat jembatan darurat.
Baca juga: Dedi Mulyadi Kesal Hingga Ngamuk di Jembatan Sukabumi, Ini 3 Pemicunya
Jembatan Bailey ini sifatnya sementara, dan akan dibangun jembatan permanen hingga anggaran tersedia.
Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan permanen, panjangnya 20 meter bisa mencapai Rp 10-15 miliar.
Jembatan Bailey Jambi-Sumbar yang dibangun BPJN itu hanya mampu menopang beban 20 ton saja.
BPJN Wilayah Jambi mengupayakan jembatan Bailey selesai secepatnya, sehingga kendaraan bisa melintas seperti biasa.
Baca juga: Proyek Ridwan Kamil Disegel Dedi Mulyadi, Jembatan Rp 800 Miliar di Bogor Bermasalah: Hutan Rusak!
Update berita Tribun Jambi di Google News