Perkataan Yakub mengandung iman yang kokoh untuk bersandar kepada Allah. Dalam hal ini, Yakub menempatkan Allah sebagai pemegang otoritas tertinggi bagi hidupnya. Ia percaya bahwa penguasa Mesir sekalipun, tetap dibawah otoritas Allah.
Ia pasrah dalam pengharapan bahwa Allah pasti tahu apa yang menjadi kegalauan hidupnya.
Ia telah melakukan segala hal terkait tanggung jawabnya sebagai seorang ayah untuk melindungi anaknya. Dalam hal ini ia melepaskan sikap egois bahwa anaknya bukan hanya Benyamin.
Ada banyak anggota keluarga lain yang harus diselamatkan dari kelaparan yang semakin hebat. Allah sanggup mengubah hati penguasa Mesir agar Benyamin dapat kembali pulang dengan selamat.
Penting bagi kita untuk paham bahwa sehebat apapun kita sebagai manusia, otoritas yang kita miliki tetap dibatasi oleh otoritas Allah. Lakukan tanggung jawab sebaik mungkin, sejauh yang bisa dilakukan. Jangan pernah melupakan Allah yang bisa mengubah hati.
Beri ruang untuk Allah dalam berkarya. Dalam hal ini hanya perlu melepaskan fokus pada diri sendiri dan beralih fokus pada Allah. Ingat, Allah adalah Hakim yang adil! Amin.
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang