Beberapa parameter utama KHGT adalah seluruh bumi sebagai satu matlak (zona waktu), ketinggian bulan minimal 5°, dan elongasi 8° sebelum pukul 00:00 UTC.
Dengan standar ini, KHGT dianggap lebih universal dibandingkan kalender berbasis lokal.
Menyatukan Hari Ibadah
Syamsul menjelaskan, KHGT sangat penting untuk menyatukan hari-hari ibadah umat Islam, terutama yang lintas kawasan seperti puasa Arafah.
“Puasa Arafah sering kali tidak bertepatan dengan waktu wukuf di Arafah karena perbedaan kalender. KHGT dapat menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.
Muhammadiyah telah mendukung penerapan KHGT melalui keputusan Muktamar Ke-47 di Makassar pada 2015 dan ditegaskan kembali dalam Muktamar Ke-48 di Surakarta pada 2022.
Dalam keputusan tersebut, Muhammadiyah berkomitmen mendukung sistem kalender internasional yang unifikatif untuk menyatukan hari-hari ibadah
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kunci Jawaban PAI SMP Kelas 7 Halaman 191, Gibah dan Tabayun
Baca juga: Awas Merangin, Kota Jambi dan Muaro Jambi Hujan Petir, Prakiraan Cuaca BMKG 8 Januari 2025
Baca juga: Tim Tanjab Barat Optimis Masuk Final dan Juara Gubernur Cup 2025 usai Kalahkan Kota Jambi 3-2