Kini, kondisinya rusak parah karena intensitas mobil proyek tol bermuatan berat yang melintas sangat tinggi.
"Ini kan jalan provinsi, yang bisanya dilalui mobil kapasitas 8 ton. Sementara mobil proyek itu saya perkirakan mencapai 40 ton, sehingga jalan rusak parah," kata Yusnadi, saat ditemui di kantornya, Jumat (27/12).
Dia mengungkapkan banyak warga yang menyampaikan keluhan kepadanya.
Bahkan, beberapa rumah warga pun terdampak akibat kendaraan besar proyek tersebut.
"Ada sekitar 12 rumah yang mengalami retak di RT 04, karena aktivitas mobil proyek itu. Rumah-rumah itu berada di pinggir jalan," ungkapnya.
"Selain itu, warga juga terdampak debu dan jalan rusak, berlubang apalagi musim hujan," kata Yusnadi.
"Warga makan debu. Itulah," lanjutnya.
Belum Direspons
Yusnadi mengatakan pihaknya telah berupaya berkoordinasi dengan pihak Hutama Karya Infrastruktur (HKI) sebagai pelaksana pembangunan proyek Tol Tempino-Pijoan.
"Selain itu sudah ke anggota dewan kabupaten, provinsi dan DPR RI. Tapi di lapangan belum ada perubahan," katanya.
Pantauan Tribun Jambi, jalan yang dilalui kendaraan proyek tol itu mengalami rusak parah.
Selain banyak lubang jalan, ada juga keretakan akibat mobil bermuatan berat.
Di lokasi tersebut, warga menumpahkan keluhannya. Ada poster warna merah putih bertuliskan keluhan, bunyinya 'Tolong Perhatikan Masyarakat".
Di jalan yang mengalami rusak parah, terdapat pihak HKI yang sedang bekerja memperbaiki jalan menggunakan sebuah alat berat.
Yusnadi mengatakan telah menyampaikan keluhan warganya kepada anggota DPR RI, DPRD Provinsi Jambi dan DPRD Muaro Jambi. Selain itu, Yusnadi juga menyampaikan persoalan tersebut kepada pihak pelaksana proyek.