Renungan Harian Kristen 16 Desember 2024 - Menjadi Manusia Sepenuhnya
Bacaan ayat: Matius 1:1 (TB) Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Sebuah perjumpaan canggung tiba-tiba cair saat muncul percakapan, "Bapakmu siapa?" "Bapak saya Pak Abraham, yang tinggal di ujung kampung!"
"Ooo, aku kenal dia. Dia seangkatan dengan saya saat Sekolah Dasar!". Dan obrolanpun hangat.
Matius mengawali kisahnya dengan cara menarik, 'Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.'
Sebagai Orang Yahudi yang hidup di abad pertama Masehi, Matius hendak membuktikan kepada rekan-rekan sebangsanya bahwa Yesus adalah Mesias, yang dijanjikan dalam Kitab Suci.
Dengan memenuhi kriteria tulisan biografi abad pertama, yang hanya mencatatkan peristiwa-peristiwa penting yang berdampak, Matius hendak membawa pembacanya untuk memahami Mesias dalam kacamata penggenapan nubuat.
Itu sebabnya berulang-ulang ia mempergunakan pernyataan, 'seperti ada tertulis..'.
Bahwa apa yang terjadi dan dialami oleh Yesus, sama persis dan tepat seperti yang dinubuatkan dalam Kitab Suci.
Keberadaan-Nya sebagai Manusia Seutuhnya, dikuatkan dengan catatan tentang karya penyelamatan Allah yang terjadi dalam sejarah.
Panggilan Allah kepada Abraham menjadi titik penting yang terus berkelanjutan secara epik untuk membuktikan bahwa Yesus hadir sebagai manusia seutuhnya dan terkait langsung dengan karya penyelamatan yang Allah rancang.
Keterkaitan hubungan Yesus dengan Abraham sebagai leluhur bangsa pilihan akan menjadi penguat yang valid bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan oleh Allah.
Hari ini tidak banyak orang yang tertarik dengan silsilah. Pada umumnya sebatas tiga generasi diatas, setelah itu akan diabaikan.
Orang terlalu sibuk dengan pemenuhan kebutuhan hidup dimana persaingan semakin ketat. Masa lalu seakan menjadi tidak penting, dan orang lebih fokus pada masa depan.
Bagaimanapun juga, masa lalu adalah sejarah yang tidak boleh diabaikan. Kita ada dan menjadi seperti ini, hari ini, karena masa lalu.
Masa lalu justru memberikan banyak pengalaman berharga dan menjadi pondasi yang kokoh untuk hari ini. Bahkan masa lalu dapat menjadi jaminan bahwa pengalaman baik kala itu, akan menginspirasi dalam membangun harapan untuk masa depan.
Matius mengajak kita untuk melihat masa lalu sebagai tempat dimana Allah pernah berkarya, terus berkarya dan tetap berkarya hingga hari ini.
Bahkan akan terus berkarya dimasa yang akan datang.
Lihatlah karya-Nya dengan cerdas agar iman dapat terus bertumbuh dalam pengharapan. Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang