Renungan Harian Kristen 29 November 2024 - Waspada dengan Ajaran Sesat
Bacaan ayat: Roma 16:17 (TB) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Oleh Pdt Feri Nugroho
Apakah benar ada, ajaran sesat itu? Ini menjadi pertanyaan yang mengganggu pikiran banyak orang.
Ditengah dunia modern dimana toleransi dijunjung tinggi, semangat saling menerima perbedaan diperjuangkan dan larangan membenci dikumandangkan, tanpa sadar menempatkan seseorang pada persimpangan jalan!
Bukankah menjadi sulit untuk mendeteksi bahwa sebuah ajaran sesat atau tidak, sementara semua ajaran mendapatkan ruang seluas-luasnya untuk berekspresi?
Banyak orang mengambil sikap dengan membentengi diri, tidak mau bergaul dan terbuka dengan ajaran lain, kecuali yang sudah ia terima.
Sikap yang terlihat bijak pada awalnya, namun muncul dilema baru: bagaimana mungkin bisa menilai ajaran yang dianut jika tidak mau bersanding dengan yang lain? Jangan-jangan ia yang sedang tersesat!
Sebagian yang lain bersikap sangat terbuka dalam hal-hal sosial semata; sementara terkait kehidupan beriman: imanku punyaku, imanmu punyamu! Sebuah sikap yang bijak dalam membangun relasi.
Sayangnya, terjadi pemakaian topeng dalam kehidupan sosial; terlihat manis diluar namun antipati didalam! Menyedihkan bukan?
Faktanya, ajaran sesat itu memang ada! Definisi kata 'sesat' bukan didasarkan pada perasaan semata, melainkan menyimpang dari yang sebenarnya.
Itu sebabnya perlu tolok ukur untuk menentukannya. Dalam beberapa tulisan nya, Paulus menyebut mereka sebagi anjing-anjing, penyunat palsu!
Bahkan Injil Yohanes sendiri ditulis dalam rangka melawan ajaran sesat Cerinthus.
Kali ini kepada jemaat di Roma, Paulus memberikan peringatan: 'Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!'
Paulus memberikan tolok ukur yaitu 'ajaran yang telah kamu terima'.
Artinya, memahami ajaran Para Rasul yang telah diterima sebelumnya menjadi sangat penting. Paralel dengan hal tersebut, Yesus pun memakai Kitab Suci untuk memberikan penjelasan komplit tentang kebangkitan-Nya.
Empat puluh hari dipakai oleh Yesus menampakkan diri kepada para murid, untuk memberikan bukti paling komprehensif tentang penggenapan atas nubuat-nubuat yang ada dalam Kitab Suci.
'Kembali kepada Alkitab', menjadi dasar yang kokoh untuk menilai sesat atau tidaknya sebuah ajaran. Semangat Reformasi mengobarkan kembali, agar menjadikan Alkitab sebagai tolok ukur paling tinggi dalam menilai kebenaran.
Bukan hanya Kitab, namun Alkitab: keseluruhan tulisan orang-orang percaya pada masa silam yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam konteks hidupnya masing-masing!
Dengan tegas Paulus menulis, 'hindarilah mereka!'. Jangan habiskan waktu untuk mendengarkan ajaran mereka. Jangan ragu untuk menyangkal jika yang disampaikan adalah sebuah kesesatan.
Di era modern, penyesatan bisa semakin masif. Perlengkapi diri dengan pengajaran yang benar berdasarkan Alkitab secara keseluruhan. Hal ini penting demi mendeteksi kesesatan sedini mungkin.
Perlengkapi diri dengan rumusan iman yang baik. Berdirilah diatas 'pundak' ajaran orang-orang percaya yang menuliskan kisah hidupnya dalam Alkitab.
Jangan gampang diperdaya oleh pernyataan singkat terlihat masuk akal dan enak didengar. Selidiki motif ajaran didalamnya. Dalam kesemuanya itu, mohon tuntunan Roh Kudus untuk memberikan pencerahan. Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang