TRIBUNJAMBI.COM - Polisi mengungkapkan 30 menit setelah ditahan di sel Polsek Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, R (20) meninggal diduga karena gantung diri.
Kasus tewasnya terduga pencuri di sel Polsek Kumpeh Ilir bertambah panjang.
Sebelumnya, Mapolsek Kumpeh Ilir diserang warga pada Kamis (5/9) dini hari.
Penyerangan disinyalir pemicunya karena sejumlah warga tidak terima atas kematian R, yang merupakan terduga kasus pencurian, di dalam sel.
R yang ditangkap dan ditahan pada Rabu (4/9), diduga bunuh diri menggunakan ikat pinggang.
Kasubbid Penmas Humas Polda Jambi, Kompol Amin Nasutio, menjelaskan kronologi meninggalnya terduga di sel Polsek Kumpeh Ilir.
Lelaki berinisial R (20) diamankan anggota Polsek Kumpeh Ilir terkait kasus pencurian laptop dan proyektor di SDN 35 Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi.
Inisial R diamankan pihak anggota Polsek karena mendapatkan laporan masyarakat di hari Rabu malam pada tanggal 05 September 2024 dan dikabarkan meninggal dunia di hari yang sama.
“Jadi anggota karena mendapat laporan, sehingga mengamankan R di hari Rabu sekitar pukul 10 malam hari. Kemudian ditemukan meninggal dunia itu jam 10.30 malam. Itu kurang lebih setengah jam,” kata Kompol Amin, Jumat (6/9/2024).
Mendapatkan informasi bahwa R meninggal, pihak keluarga datang ke Polsek Kumpeh Ilir dengan rasa kesal.
Mereka kesal karena mendapatkan kabar meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumah tahanan tersebut.
Sebelumnya, dua polisi diperiksa Propam di Polres Muaro Jambi pascameninggalnya tahanan berinisial R (20) di sel Polsek Kumpeh Ilir.
Dua anggota polisi itu, Brigadir Y dan P, dibawa ke Polres Muaro Jambi.
Mereka dimintai keterangan untuk perihal tahanan yang meninggal diduga gantung diri di sel.
“Jadi Brigadir Y dan P ini diamankan di Polres Muaro Jambi, karena mereka berdua yang telah mengamankan R tersebut,” kata Kompol Amin Kasubbid Penmas Polda Jambi.
"Saat ini lagi ditangani oleh Propam. Kemudian apakah kedua anggota polisi melanggar SOP masih menunggu ya," ujarnya.
Sejauh ini, kepolisian masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Bhayangkara tahanan yang meninggal diduga gantung diri.
Keluarga ungkap sejumlah kejanggalan
Kasus kematian pemuda berinisial R (20) di dalam sel Polsek Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, bakal berbuntut panjang.
Pihak keluarga korban bersikeras kasus diungkap seterang-terangnya.
Sebelumnya, Mapolsek Kumpeh Ilir diserang warga pada Kamis (5/9) dini hari.
Penyerangan disinyalir pemicunya karena sejumlah warga tidak terima atas kematian R, yang merupakan terduga kasus pencurian, di dalam sel.
R yang ditangkap dan ditahan pada Rabu (4/9), diduga bunuh diri menggunakan ikat pinggang.
Winda, keluarga korban R, mengatakan ada banyak kejanggalan terkait kematian adiknya, Jumat (6/9)
Dari keterangan dan informasi yang beredar, korban ditemukan gantung diri.
Namun, pihak keluarga meragukan kebenaran kabar tersebut.
Winda mengungkapkan sederet kejanggalan dari informasi yang beredar, yang menyebutkan korban meninggal karena gantung diri pakai ikat pinggang.
Pihak keluarga menilai hal itu janggal.
"Adik saya itu tidak punya ikat pinggang.
Bahkan, kalau keluar rumah, dia sering menggunakan celana pendek.
Jadi di mana dia dapat ikat pinggang," kata Winda.
Kejanggalan lain perihal rentang waktu meninggalnya R dengan penangkapan yang cukup singkat.
Winda mengatakan R ditangkap pada Rabu (4/9) sekira pukul 21.00 WIB.
Sementara pihak keluarga sudah mendapat informasi bahwa korban meninggal sekira pukul 22.00 WIB.
"Pukul sembilan malam diamankan, pukul 10-an kami dapat informasi bahwa adik kami sudah berada di puskesmas dan sudah meninggal. Ada warga yang ngasih tahu dan itu tidak diberitahu jika adik saya sudah meninggal," kata Winda.
Sampai saat ini, Winda bilang keluarga tidak ingin berspekulasi perihal penyebab kematian R meninggal karena gantung diri atau hal lain.
Meski demikian, memang ada bekas lilitan di leher dan hal itu mereka tidak tahu apakah itu bekas lilitan tali atau ikat pinggang.
Hasil pengamatan secara langsung, di tubuh adiknya terdapat beberapa bekas yang diyakini merupakan tindakan kekerasan.
Seperti memar dan goresan pada dagu leher, dada dan beberapa bagian tubuh lainnya.
"Itu menurut kasat mata saya yang melihat secara langsung, bukan hasil autopsi dari pihak dokter," katanya.
Lapor ke Polres
Dengan kasus ini, pihak keluarga berharap agar kepolisian dan penegak hukum bisa mengungkap kasus ini seterang-terangnya dan jika ada oknum yang terlibat maka harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kami sudah bikin laporan ke Polres Muaro Jambi," imbuhnya. (fan)
Baca juga: Kronologi 2 Warga Jambi Tewas di Bengkulu, Gara-gara Pesan Perempuan via Aplikasi
Baca juga: Video Polsek Kumpeh Ilir Diserang Orang Hingga Rusak-Rusak