TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kasus kematian pemuda berinisial R (20) di dalam sel Polsek Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, tiga hari lalu, bakal berbuntut panjang.
Pihak keluarga korban bersikeras kasus diungkap seterang-terangnya.
Sebelumnya, Mapolsek Kumpeh Ilir diserang warga pada Kamis (5/9) dini hari.
Penyerangan disinyalir pemicunya karena sejumlah warga tidak terima atas kematian R, yang merupakan terduga kasus pencurian, di dalam sel.
R yang ditangkap dan ditahan pada Rabu (4/9), diduga bunuh diri menggunakan ikat pinggang.
Winda, keluarga korban R, mengatakan ada banyak kejanggalan terkait kematian adiknya, Jumat (6/9)
Dari keterangan dan informasi yang beredar, korban ditemukan gantung diri.
Namun, pihak keluarga tidak mengetahui kebenaran kabar tersebut.
Winda mengungkapkan kejanggalan lain, dari informasi yang beredar, korban meninggal karena gantung diri pakai ikat pinggang.
Pihak keluarga menilai hal itu janggal.
"Adik saya itu tidak punya ikat pinggang. Bahkan, kalau keluar rumah, dia sering menggunakan celana pendek. Jadi di mana dia dapat ikat pinggang," kata Winda.
Selain itu, kejanggalan lain perihal rentang waktu meninggalnya R dengan penangkapan cukup singkat.
Winda mengatakan R ditangkap pada Rabu (4/9) sekira pukul 21.00 WIB.
Sementara pihak keluarga sudah mendapat informasi bahwa korban meninggal sekira pukul 22.00 WIB.
"Pukul sembilan malam diamankan, pukul 10-an kami dapat informasi bahwa adik kami sudah berada di puskesmas dan sudah meninggal. Ada warga yang ngasih tahu dan itu tidak diberitahu jika adik saya sudah meninggal," kata Winda.
Sampai saat ini, Winda bilang keluarga tidak ingin berspekulasi perihal penyebab kematian R meninggal karena gantung diri atau hal lain.
Meski demikian, memang ada bekas lilitan di leher dan hal itu mereka tidak tahu apakah itu bekas lilitan tali atau ikat pinggang.
Hasil pengamatan secara langsung, di tubuh adiknya terdapat beberapa bekas yang diyakini merupakan tindakan kekerasan.
Seperti memar dan goresan pada dagu leher, dada dan beberapa bagian tubuh lainnya.
"Itu menurut kasat mata saya yang melihat secara langsung, bukan hasil autopsi dari pihak dokter," katanya.
Sudah Lapor Polres
Dengan kasus ini, pihak keluarga berharap agar kepolisian dan penegak hukum bisa mengungkap kasus ini seterang-terangnya dan jika ada oknum yang terlibat maka harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kami sudah bikin laporan ke Polres Muaro Jambi," imbuhnya.
Dua Polisi Diperiksa
Sehari pascapenyerangan Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Kumpeh Ilir oleh sejumlah warga, dua polisi yang berdinas di polsek tersebut dibawa ke Mapolres Muaro Jambi, Jumat (6/9)
Dua polisi yang kabur saat penyerangan itu, diperiksa pengawas internal kepolisian untuk penggalian informasi penyebab penyerangan mapolsek.
Kasubbid Penmas Humas Polda Jambi, Kompol Amin, mengungkapkan dua polisi diperiksa Propam di Polres Muaro Jambi. Mereka dimintai keterangan pascakematian tahanan berinisial R yang tewas diduga gantun diri di sel mapolsek.
"Jadi, Brigadir Y dan P ini diamankan di Polres Muaro Jambi, karena mereka berdua yang telah mengamankan R tersebut," kata Kompol Amin.
Amin mengatakan mereka diamankan Polres Muaro Jambi terkait meninggalnya tahanan tersebut. "Saat ini lagi ditangani oleh Propam. Kemudian apakah kedua anggota polisi melanggar SOP, masih menunggu, ya,”ujarnya.
Pihak kepolisian juga masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Bhayangkara, perihal kematian terduga R.
"Saat ini belum keluar hasil visum," katanya.
Amin juga mengatakan dua anggota polisi itu sedang piket saat peristiwa penyerangan oleh sejumlah warga.
"Dua anggota yang piket saat itu sudah diamankan di Polres Muaro Jambi, untuk dimintai keterangan untuk mengetahui kejadian," katanya.
Sejauh ini, Amin belum bisa memastikan apakah dua polisi itu akan mendapatkan sanksi dari pengawas internal Polres Muaro Jambi.
"Bila ada kesalahan penanganan SOP saat melakukan penanganan kasus, akan diperiksa oleh Propam," ungkapnya.
Saat peristiwa penyerangan mapolsek pada Kamis dini hari, dua polisi itu melarikan diri. "Dia keluar karena agar jangan sampai ada tindakan anarkis (warga) terhadap mereka," ujarnya. (zak/fan)
Baca juga: Serangan Dini Hari di Mapolsek Kumpeh Ilir, Diduga Gara-gara Terduga Pencuri Meninggal di Sel
Baca juga: Guru Amalia Diusir dari Rapat Gara-gara Tegur Kepala Dinas Merokok Dalam Ruangan, Tunggu Nasib