SENGETI, TRIBUN - Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi meminta bantuan helikopter water bombing untuk menangani kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi.
Sebab saat ini karhutla di wilayah tersebut meluas dan tercatat sudah terjadi 20 titik. Adapun luasan lahan yang terbakar itu lebih dari 80 hektare.
Proses pemadaman api terkadang terdapat kendala bagi petugas, diantaranya kesulitan sumber air. Selain itu, kondisi lahan gambut juga menjadi kendala yang sangat berarti.
Bahkan petugas yang melakukan pemadaman hingga lebih dari satu minggu. Hal itu disebabkan oleh dalamnya api yang membakar lahan gambut tersebut.
Sehingga Pemkab Muaro Jambi mengajukan permintaan bantuan helikopter water bombing.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaro Jambi, Dodi Dorista menyebut pihaknya mengusulkan lima pesawat water Bombing untuk melakukan proses pemadaman. "Tiga pesawat helikopter untuk penyiraman dan dua helikopter untuk patroli," kata Dodi Dorista, Jumat (9/8).
Namun demikian, dirinya belum bisa memastikan apakah usulan tersebut bisa terealisasi atau tidak. Yang jelas pengusulan telah dilakukan.
Dodi Dorista mengatakan bantuan helikopter itu sangat dibutuhkan dalam mengatasi permasalah Karhutla di Muaro Jambi.
Baca juga: Terdeteksi 103 Titik Api, Kabupaten Merangin Siaga Darurat Karhutla
Baca juga: Dua Hari Api Belum Padam, Satgas Karhutla Turunkan Helikopter Water Bombing Bantu Pemadaman di Tebo
"Yang pasti kami sangat membutuhkan bantuan heli water bombing untuk mengatasi penanganan Kasus Karhutla di Muaro Jambi, mengingat luasan lahan gambut yang ada di Muaro Jambi dengan kondisi kemarau saat ini, sangat berpotensi menimbulkan kebakaran, baik oleh ulah manusia maupun oleh penyebab lainnya," imbuhnya.
Polisi Selidiki
Di sisi lain, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus karhutla yang terjadi di Kabupaten Muaro Jambi.
Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso menyebut sejumlah titik kebakaran yang terjadi di Muaro Jambi telah didatangi Satreskrim. Mereka melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
Selain itu, sejumlah saksi juga telah diperiksa bahkan pihaknya telah menetapkan satu orang tersangka dalam kasus kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muaro Jambi.
"Hingga saat ini baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Bram.
Bram menyebut jika kemungkinan bakal ada tersangka baru dalam kasus kebakaran hutan dan lahan, sebab mereka masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. "Kita lihat perkembangan dilapangan," katanya.